Suara.com - Sudah bukan rahasia kalau harga bahan-bahan kebutuhan pokok (Bapok) di wilayah pedalaman Papua jauh lebih mahal dibandingkan daerah lain di Indonesia. Mahalnya harga kebutuhan masyarakat di pedalaman disebabkan biaya transportasi yang tinggi.
Berangkat dari hal tersebut, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini terdorong untuk turut serta menekan harga Bapok di sana. Salah satu cara yang ditempuh Risma adalah dengan menyalurkan bantuan berupa 2 unit truk logistik dan 1 unit double cabin operasional senilai Rp1.204.000.000 kepada pengurus Gereja Injili Kristen (GKI) di Tanah Papua. Selain itu, dia juga menyalurkan bantuan bahan kios sembako beserta genset, bantuan pembangunan rumah produksi hasil pertanian dan perkebunan senilai Rp188.761.000.
"Jadi kan begini selama ini di Papua tuh harga sangat mahal, terutama kebutuhan-kebutuhan pokok. Yang pertama kenapa harga mahal alasannya adalah transportasi. Nah, kemudian enapa kami menggandeng GKI ini? Ya untuk bagaimana harga itu minimal hampir samalah dengan di Pulau Jawa," tutur Risma di GKI Tanah Papua, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Selasa, (22/3/2022).
GKI Tanah Papua dipilih lantaran memiliki sistem sosial yang bagus. Menariknya, GKI Tanah Papua juga memiliki koperasi dan supermarket yang menjual Bapok. Harapannya, dengan adanya bantuan 2 unit truk tersebut, GKI Tanah Papua bisa turut serta mendistribusikan bapok dengan harga terjangkau melalui klasis-klasisnya kepada masyarakat di pedalaman Papua.
Secara bersamaan, Risma juga mendorong pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Mambremo Raya dan Sarmi untuk mengembangkan hasil pertanian dan perkebunan. Produk-produk itu, nantinya disalurkan melalui klasis-klasis dari GKI Tanah Papua dengan menggunakan truk yang telah disediakan.
Sementara itu, Wakil Ketua GKI Tanah Papua, Pendeta Hiskia Rolo mengapresiasi dan mendukung pelibatan klasis-klasis di program pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang dilakukan oleh Kemensos. Pasalnya, klasis-klasis dari GKI Tanah Papua memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
"Program-progam yang ditawarkan itu berkaitan dengan kehidupan-kehidupan warga gereja dan masyarakat, lembaga keagamaan apapun. Makanya kami menyambut baik dan mengucap syukur atas bantuan negara ini," ucap Pendeta Hiskia.
Berita Terkait
-
Punya Tugas Mulia, Mensos Minta Pekerja Sosial Terus Berikan yang Terbaik
-
Serahkan SPT 2021, Mensos: Mengisi Laporan Pajak Merupakan Salah Satu Cara untuk Berkontribusi dalam Pembangunan
-
Kemensos Memiliki Program Bantu Masyarakat Prasejahtera, Hidayat Nur Wahid: Semoga Terus Berlanjut dan Berkah
-
Kemensos Berikan Bantuan untuk Pengemudi Ojek Online dengan Kaki Teramputasi
-
Kemensos Gandeng Kitabisa untuk Salurkan Bantuan bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya