Suara.com - Wacana perombakan atau reshuffle kabinet kian kencang diembuskan banyak pihak, setelah beredar undangan kepada menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju untuk mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di istana, Rabu (23/3) besok.
Beberapa hari terakhir, sejumlah pihak menilai menteri pertama yang berpotensi di-reshuffle adalah Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Tito disebut-sebut bakal digantikan oleh eks Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.
Kemudian ada nama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Dalam beberapa hari terakhir, Lutfi memang tengah ramai jadi bahan 'tudingan' terkait kelangkaan dan kenaikan minyak goreng, seingga banyak pihak meminta Jokowi menggantinya.
Doktor Ilmu Hukum Tata Negara Margarito Kamis yang menjadi analis politik mengatakan, perombakan kabinet adalah hak khusus presiden. Tapi saat menggunakan hak itu, ia berharap Jokowi tidak gegabah.
"Jangan gerasa-gerusu menggunakan kewenangan itu. Perombakan kabinet adlaah hak presiden, tapi tidak bisa sewenang-wenang digunakan," kata Margarito saat dihubungi Suara.com, Rabu (23/3/2022).
Margarito mengatakan, hak perombakan kabinet bagi presiden diatur dalam konstitusi sehingga menjadi amanat perundang-undangan.
Karenanya, kata dia, reshuffle itu hendaknya tidak dilakukan hanya untuk mengakomodasi kepentingan politik suatu kelompok.
Perombakan kabinet, kata dia, idealnya dilakukan presiden untuk memenuhi ekspektasi publik, terutama soal kinerja pembangunan berbagai bidang.
"Terserah presiden siapa yang dikeluarkan, siapa yang diangkat. Mau diubah hari ini atau besok atau tidak sama sekali itupun sepenuhnya hak presiden," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Undang Menteri Ratas di Rabu Pon Besok, Tapi Disebut Bukan Untuk Reshuffle Kabinet
Dengan demikian, Margarito meminta Jokowi untuk tidak terburu-buru dalam menggunakan kewenangannya jika ingin me-reshuffle kabinet.
Berita Terkait
-
Jokowi Undang Menteri Ratas di Rabu Pon Besok, Tapi Disebut Bukan Untuk Reshuffle Kabinet
-
Jawaban Menteri-menteri Ditanya Isu Reshuffle: Ada yang Cuma Senyum hingga Akui Diundang Jokowi ke Istana Besok
-
Bima Arya Kaget Namanya Diisukan akan Dipanggil Istana untuk Jadi Menteri Jokowi
-
Jokowi Undang Para Menteri ke Istana Besok, Terkait Reshuffle?
-
Beberapa Menteri Diundang ke Istana Merdeka Besok, Terkait Reshuffle?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi