Suara.com - Persoalan menikah beda agama memang masih menjadi hal yang tak biasa di Indonesia. Hal ini yang kemudian membuat fenomena ini tak lepas dari sorotan warganet.
Bahkan Ketua MUI menegaskan bahwa pernikahan beda agama di mana salah satunya melibatkan umat Islam, maka dianggap tidak sah.
Dalam hal ini, Koordinator Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ilma Sovri menyatakan bahwa pernikahan beda agama telah menempuh jalan panjang.
Menurutnya, perdebatan tentang pernikahan beda agama sering abai dengan sisi kemanusiaan.
"Tapi dalam hal ini, saya melihat bahwa ada sentuhan-sentuhan kemanusiaan yang kadang kita abai, melupakan sisi itu," ungkapnya pada acara Catatan Demokrasi.
Menurut Ilma Sovri, mengutip dari sebuah penelitian guru besar UIN Jakarta, setidaknya ada lebih dari 400 anak yang terlahir dari orangtua dengan beda agama.
"Itu jumlahnya enggak sedikit kan, kalau saat ini kita melihat saat ini masih memperdebatkan boleh tidak, kehidupan itu terus bergulir, dan setiap hari bahkan ada empat sampai lima pasangan yang menanyakan saya bisa nikah enggak sih," tambahnya.
Menurutnya, jika pernikahan beda agama tidak dicatatkan maka pihak yang paling dirugikan adalah perempuan.
"Jadi dalam pengamatan kami, kami tidak asal menikahkan atau memberikan solusi boleh menikah, karena jujur saja bahwa dalam pernikahan yang tidak dicatatkan sudah pasti kan yang dirugikan perempuan," ungkap Ilma Sovri.
Baca Juga: Viral Manusia Silver Beli Stiker Motivasi, Kalimatnya Bikin Haru
"Kami tidak ingin perempuan-perempuan Indonesia yang memilih hidupnya untuk menikah dengan yang beda agama itu tidak dicatatakan di lembaga negara, artinya hak dia hilang anak yang lahirpun tidak memiliki posisi," tambahnya.
Anak dari orangtua yang pernikahannya tidak tercatat, aktanya hanya mencantumkan nama ibu. Sementara itu, pernikahan beda agama bisa dicatatakan di Disdukcapil jika ada keputusan persidangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan