Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah menjadi sorotan akibat dugaan terlibat skandal tambang Papua. Hal ini membuat segala hal tentang Luhut menjadi perbincangan, termasuk harta kekayaannya.
Sebelumnya, Luhut disebut sebagai menteri paling tajir oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Pernyataan tersebut dilontarkan Sri Mulyani pada acara pelaporan SPT Pajak para menteri yang dilaksanakan di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Menelusuri laman elhkpn.kpk.go.id, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terbit pada 24 Maret 2021, Luhut tercatat mempunyai total harta kekayaan sebanyak Rp 745.188.108.997 atau Rp 745,18 miliar.
Harta kekayaan Luhut mengalami kenaikan setelah menjabat menjadi Menko Marves. Hal ini dikarenakan pada 2019, total kekayaan Luhut masih berada pada angka Rp 677.440.505.701 atau Rp 677 miliar.
Dari data tersebut diketahui, harta Luhut selama pandemi Covid-19 atau dalam rentang setahun terakhir juga meningkat sekitar Rp 67.747.603.287 atau Rp 67,7 miliar.
Secara rinci, Luhut mempunyai harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 244.019.517.000 atau Rp 244 miliar. Harta tersebut tersebar di berbagai kota yakni Kota Bogor, Bandung, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Tapanuli Utara, Toba Samosir, dan Simalungun.
Dari total harta kekayaannya, Luhut juga mencatatkan kepemilikian sejumlah alat transportasi atau harta bergerak. Menko Marives tersebut memiliki mobil Toyota Alphard 3.5 Q AT 2016 Rp 900.000.000, mobil Isuzu Panther 2006 Rp 60.000.000, mobil Lexus LS 460 AT 2016 Rp 1.500.000.000, motor Honda 2020 Rp 17.647.000, dan motor Honda 2015 Rp 7.450.000.
Berdasarkan rincian tersebut, maka total harta transpornasi milik Luhut mencapai Rp 2.485.097.000. Tak cukup sampai di situ, Luhut turut mempunyai harta bergerak yang lain senilai Rp 3.382.794.000.
Menteri kelahiran Sumatera Utara ini diketahui mempunyai surat berharga senilai Rp 106.164.485.850. Sementara itu, ia juga memiliki kas dan setara kas sejumlah Rp 194.009.888.867.
Baca Juga: 5 Fakta Dibalik Harta Gilang Juragan 99, Ternyata Nggak Kenal Kaji Edan
Meskipun demikian, Luhut Binsar Pandjaitan juga tercatat mempunyai piutang mencapai Rp 12.000.000.000. Dengan demikian, total kekayaan Luhut saat ini yakni Rp 745.188.108.997 atau Rp 745,18 miliar.
Sebelumnya, Sri Mulyani turut mendampingi sejumlah pejabat tinggi ekemnterian dan lembaga dalam melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan 2021. Tenggat waktu pengisian STP ini adalah 31 Maret 2022.
Menkeu pun mengungkap, Luhut harus melakukan pembayaran pajak penghasilan (PPh) sampai 35 persen.
"Pak Luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik, tapi pajaknya Pak Luhut pribadi juga meningkat 35 persen," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani pun menyampaikan agar Menko Marves ini bisa menjadi teladan bagi masyarakat, selaku menteri paling kaya yang taat pajak.
"Makanya saya sampaikan harus hadir hari ini, tadi katanya agak berhalangan, saya bilang kalau Menko yang paling tajir tidak, nanti simbolnya jadi kurang baik," sambungnya.
Tag
Berita Terkait
-
5 Fakta Dibalik Harta Gilang Juragan 99, Ternyata Nggak Kenal Kaji Edan
-
Dirampas KPK, Harta Milik Fuad Amin Hingga Nazarudin Akan Dihibahkan Ke Kemenkumham, BPN Hingga Pemda
-
Tim Haris Azhar Berdebat Panjang dengan Penyidik saat Ingin Melaporkan Luhut, Berujung Penolakan
-
Laporannya Ditolak Polisi, Haris Azhar Dan Fatia Bakal Adukan Luhut Ke Ombudsman
-
Kabar Baru Soal IKN, Menteri Luhut Beri Angin Segar, Sri Mulyani Sebut Banyak Peminat Soal Investor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil