Suara.com - Sejumlah korban platform binary option bersama lawyer datang ke gedung DPR, Kamis (24/3/2022).
Mereka ingin bertemu anggota Komisi III untuk meminta dukungan.
Pengacara korban, Finsensius Mendrofa, mengatakan kliennya meminta Komisi III menjadi penyambung suara supaya polisi serius menelusuri pemilik binary option yang sedang diproses secara hukum.
"Kami mendorong untuk Komisi III memberikan perhatian ini dengan mitra kerja strategisnya Polri kemudian juga kepada PPATK karena ini masih setengah-setengah disampaikan informasi ini ke publik. Kami kurang tahu apa problemnya di sana, tapi kami meyakini betul," kata Finsensius.
Finsensius mengatakan sampai sekarang korban belum mengetahui siapa sesungguhnya pemilik platform binary option, terutama Binomo dan Quotex.
Sejauh ini polisi baru mengungkap afiliatornya.
"Yang kami laporkan ada dua pak, yang pertama platform-nya, yang kedua afiliator-nya. Sampai sekarang platform-nya ini belum diungkap siapa di balik Binomo, siapa di balik Quotex ini. Kita belum tahu sampai sekarang ini," ujar dia.
Walaupun konten platform binary option yang melanggar hukum sudah ditakedown oleh pemerintah, menurut Finsensius, jika pemiliknya tidak diungkap, bakal bisa beroperasi terus di masa mendatang.
"Kami berharap penuh bahwa yang ditangkap jangan hanya afiliator yang dilaporkan ini pak. Tetapi platform ini harus dihentikan kalau tidak dibongkar maka ini terus-menerus ada di tengah masyarakat. Ini tidak akan hilang," kata Finsensius.
Baca Juga: Benarkah Binary Option Lebih Mengerikan dari Perkiraan Banyak Orang?
Beberapa waktu yang lalu, Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menyebut platform binary option yang sekarang sedang ditangani polisi merupakan permainan perjudian bisnis.
"Inilah yang kita anggap bahwa permainan ini adalah sebagai permainan perjudian bisnis yang tidak ada fisik yang cuma ngetik ngetik doang, itu bisa menghasilkan dan bisa membuat orang habis uangnya dengan secepat itu," ujar Sahroni, Rabu (16/3/2022).
Sahroni mengatakan modus para pelaku yaitu memberikan janji keuntungan yang besar dalam waktu cepat.
"Modusnya mereka ini adalah bagi mereka yang di level bawah ikut bermain, maka dia yang dihasilkan untuk mendapatkan uang berlebihan. Maka dialah yang mengajak para member di bawahannya untuk juga ikut dalam permainan ini.
Sahroni menyebut cara yang dilakukan untuk menggaet anggota "sangat membodohi."
"Ini sangat luar biasa karena membodohi publik anak muda terutama, kan kasihan," kata dia.
Mayoritas korban binary option itu anak muda. Sebagian dari mereka sampai rela meminjam uang lewat aplikasi pinjaman online.
"Yang lebih kasihan lagi adalah mereka-mereka yang sampai minjam di pinjol, untuk melakukan sham trading itu, ini menjadi hal terburuk sebenarnya dalam generasi milenial, karena semua anak muda yang koneksinya dan mereka yang mau ingin kaya, melakukan, ikut serta, melakukan di dalamnya untuk supaya mendapatkan hasil," kata dia
Sahroni mengungkapkan salah satu temannya menjadi salah seorang korban trading binary option. Korban sudah banyak menanamkan uang, tetapi tidak mendapatkan keuntungan seperti yang dijanjikan para pelaku.
"Nah ini kenapa saya tahu karena temen saya langsung sebagai korban yang uangnya sudah dimasukin tapi belum ada penghasilan yang luar biasa," kata Sahroni.
Sahroni berharap kepada generasi muda untuk tidak mudah tergiur dengan ajakan untuk investasi untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu cepat.
"Saya berpesan bilamana anak muda diberikan informasi, menggiurkan untuk mendapatkan hasil yang bisnisnya kira-kira dalam konteks trading ini, saya bilang untuk tidak mau dan nggak usah ikut-ikut dalam bisnis yang disitu," katanya.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan prihatin dengan fenomena flexing atau pamer kekayaan yang sekarang sedang terjadi di Indonesia.
"Era sekarang membuat seseorang jadi tidak sabar ingin serba instan dan mudah. Bahkan muncul pola pikir yang tidak realistis. Bagaimana mendapatkan kesuksesan atau kekayaan tanpa berlama-lama atau kesulitan. Saya sangat prihatin dengan kondisi ini," kata Moeldoko dalam acara Dies Natalis ke 53 Institut Teknologi Nasional Malang, Kamis (24/3/2022).
Moeldoko mendorong generasi muda untuk tidak bermental seperti itu.
"Jangan menjadi generasi instan, suka pamer kekayaan, apalagi yang diperoleh dengan cara menipu dan memperdaya orang lain. Bangsa ini dibangun bukan dengan mental seperti itu," kata Moeldoko.
Pemerintah sudah melakukan takedown terhadap konten-konten investasi ilegal, termasuk binary option seperti Binomo.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjelaskan pemutusan akses atas website dan takedown terhadap konten dilakukan secara bertahap.
Johnny menyebut konten-konten yang kena takedown dinilai melanggar ketentuan perundang-undangan sepanjang periode 2016 sampai 2022.
"Pada kategori binary option seperti Binomo, telah ditakedown sebanyak 215 konten," kata Johnny di Komisi I DPR, Selasa (22/3/2022).
Sedangkan dalam kategori pialang berjangka ilegal, tindakan takedown dilakukan terhadap 367 konten.
Untuk kategori investasi ilegal telah dilakukan takedown sebanyak 867 konten dan kategori forex ilegal, foreign exchange ilegal telah dilakukan takedown sebanyak 1.167 konten.
"Pelaksanaan pemutusan akses oleh Kominfo ya kami lalukan berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Lembaga yang memiliki otoritas seperti otoritas jasa keuangan dan Bappebti," kata Johnny. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Memanfaatkan Teknologi Blockchain untuk Transparansi dalam Trading Binary Option
-
Reza Arap Bereaksi Usai Hakim Kembalikan Semua Aset Milik Doni Salmanan
-
Nggak Jadi Miskin, Ini Daftar Aset Doni Salmanan yang Dikembalikan
-
Perjalanan Kasus Doni Salmanan: Berakhir Aset Dikembalikan, Beda Nasib dengan Indra Kenz
-
Jaksa Minta Aset Doni Salmanan Diserahkan Pada Para Korban, Hakim Menolak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO