Suara.com - Pemerintah Israel bersiap menerima gelombang pengungsi dari komunitas Yahudi dari Ukraina. Sekitar 200.000 warga Yahudi Ukraina memenuhi syarat untuk masuk dan tinggal di Israel.
Sebuah hotel kecil berbintang empat di dekat stasiun bus pusat di Yerusalem barat menjadi rumah sementara bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari perang.
Bagi beberapa orang, ini adalah pertama kalinya mereka di Israel. Bagi yang lain, seperti Julia Rabenko dan putranya yang masih remaja, Kyrill, ini adalah perjalanan kedua kali.
Namun, mereka tidak membayangkan akan datang lagi ke Israel dalam keadaan seperti ini.
"Israel adalah negara yang baik, ini mungkin negara impian kami. Tapi ... saya ingin datang ke sini dengan cara yang normal — tidak seperti ini, tetapi dengan seluruh keluarga," kata Julia Rabenko kepada DW di lobi hotel.
Suaminya harus tinggal di Ukraina karena ada wajib militer. Keluarga itu sebenarnya sudah mempertimbangkan untuk berimigrasi ke Israel dan sudah mengirim putra sulung mereka ke sini, tapi mereka rencanakan hal itu masih beberapa tahun lagi dan tidak secepat ini.
Keputusan yang sulit
"Bagi saya, adalah keputusan yang sangat sulit untuk pergi," kata Julia Rabenko.
"Saya pikir saya tetap tinggal di sana. Tapi sirene serangan udara datang makin sering dan anak saya tidak ingin selalu berlindung di tempat penampungan."
Di Ukraina, Julia bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan dia masih bergulat untuk memahami apa sedang terjadi.
Keluarga dan teman-temannya sekarang tersebar di Ukraina, Polandia, Jerman, dan Israel.
Julia Rabenko dan putra bungsunya dengan kucing-kucing mereka melakukan perjalanan berbahaya dengan bus dari kota asal mereka Cherkasy, sekitar 200 kilometer di selatan Kyiv, ke perbatasan Rumania.
"Satu tas untuk saya, satu tas untuk anak saya. Dan kucing kami - dia bagian dari keluarga," katanya.
"Sangat sulit, kalau Anda kehilangan hampir segalanya dalam satu hari." Relawan membantu mereka di Rumania dan anggota komunitas Yahudi mengatur akomodasi mereka di sebuah hotel selama lima hari.
Tadinya mereka berencana untuk tinggal di Rumania, tetapi kemudian melanjutkan perjalanan ke Israel, yang menjamin prosedur khusus bagi warga Yahudi.
Berita Terkait
-
Aroma yang Bercerita: Seni Meracik Parfum Ala Perfumer Indonesia
-
Mengapa Regulasi, Ahli Gizi, dan Hak Anak Penting Untuk Memperkuat MBG?
-
Rivan Nurmulki Resmi Gabung Klub Thailand Diamond Food VC, Reuni dengan Eks Rekan Liga Jepang
-
Resmi! Ini Pelatih Timnas Indonesia
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Langsung Melesat 1 Persen
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
Terkini
-
Pagi Mencekam di Cilincing: Kepala Sekolah SMP Syahid 2 Tewas Tergantung, Ujian Siswa Ditunda
-
Kemensos Gelontorkan Rp19 Miliar Atasi Banjir 3 Provinsi Sumatera
-
Truk Seruduk Halte Mambo, Layanan Transjakarta Koridor 10 dan 12 Sempat Dialihkan
-
Intensif Lakukan Penggeledahan untuk Kasus Ponorogo, KPK Amankan Dokumen hingga Senjata Api
-
Rehabilitasi Presiden Tak Hentikan KPK, Kasus Korupsi ASDP Jalan Terus
-
Akses Darat Putus! Polri Kirim Bantuan dari Langit ke Desa-Desa Terisolasi di Sumut
-
Banjir Karangan Bunga di Balai Kota, Wali Kota Jakarta Barat Uus Dilantik Jadi Sekda DKI Hari Ini?
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Hikmah Surat Ad-Dhuha di Sel Gelap, Titik Balik Eks Dirut ASDP yang Merasa Ditinggal Tuhan
-
KPK Bantah Tuduhan Penggelapan Aset Rp 600 Miliar: Balik Sorot Dugaan Pemalsuan Dokumen Sitaan