Suara.com - Mantan Kepala Satpam Komplek Taman Permata Buana, Wilmora Hasibuan (32) mengadu ke Bidang Propam Polda Metro Jaya karena kasus dugaan pemerasan yang menjeratnya tak kunjung tuntas. Sejak ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Metro Jakarta Barat pada September 2021, Wilmora menyebut kasusnya tak juga diadili di pengadilan.
Wilmora mengungkap alasannya melapor ke Bidang Propam Polda Metro Jaya untuk menanyakan kejelasan statusnya.
"Saya ke Polda Metro Jaya ini menindaklanjuti laporan saya ke Divisi Propam Mabes Polri dalam rangka untuk memperjelas status saya," kata Wilmora kepada wartawan, Kamis (24/3/2022) malam.
Dalam perkara ini, kata Wilmora, dirinya juga telah menjalani masa penahanan di Polres Metro Jakarta Barat. Penahanan berlangsung selama tiga bulan.
Wilmora lantas mengklaim bahwa dirinya tidak melakukan pemerasan sebagaimana yang disangkakan kepadanya. Melainkan hanya meminta surat izin jalan.
"Tapi dalam laporannya kami merampas," katanya.
Atas hal itu, Wilmora meminta pihak kepolisian memberi kejelasan terkait statusnya. Sebab, selama menyandang status tersangka dan tak pernah diadili dia tak bisa lagi bekerja.
"Saya berharap SP3 saya segera diterbitkan oleh pihak kepolisian," pungkasnya.
Viral
Kasus dugaan perampasan ini sebelumnya viral di media sosial. Video merekam aksi sejumlah Satpam yang diduga melakukan pemalakan ini diunggah di akun Instagram, @infojakarta_.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar, Kompol Joko Dwi Harsono ketika itu mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Senin (20/9/2021). Kala itu, seorang warga menggunakan mobil bak terbuka ingin menaruh tanaman dalam jumlah banyak ke dalam rumah.
Saat ingin menaruh tanaman tersebut, segerombolan petugas sekuriti langsung menghadang mobil tersebut. Tidak terima dihadang, warga pun mulai cekcok sambil saling mendorong dengan pihak sekuriti.
Cekcok tersebut pun berujung laporan yang diajukan oleh salah seorang warga ke pihak kepolisian.
"Pelapor suami istri," jelas Joko.
Berita Terkait
-
42 ABG Pelaku Balap Liar di Kembangan Dibikin Kapok, Polisi Panggil Ortu Mereka dan Dikasih Tahu Pihak Sekolah
-
Berasal dari Satu Geng Sekolah, Rombongan Pelaku Perampasan HP di Pakem Dibekuk
-
Viral Aksi Satpam Payungi Dua Anak Agar Tak Kepanasan, Warganet: Ikhlas Membawa Berkah
-
Malam Hari Hendak ke RS, 2 Pemuda Dilempari Botol Miras dan HP Dirampas di Jalan Pakem
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu