Sebanyak 26,1 persen responden ANU dilaporkan mengalami kekerasan seksual di masa kuliahnya.
Jumlah tersebut adalah dua kali rata-rata jumlah kasus pelecehan seksual nasional di Australia.
Awal bulan ini, ANU mengatakan pengenalan sistem lapor secara online menjadi alasan jumlah pelecehan seksual di universitas tersebut meningkat tajam.
Dalam pernyataannya, wakil rektor ANU Brian Schmidt mengatakan survei tersebut melampirkan jumlah mahasiswa ANU yang tidak proporsional di antara korban. Selain itu survei tersebut juga menunjukkan siswa yang melapor atau mencari pertolongan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan angka nasional.
Profesor Schmidt mengatakan ANU tengah mencari solusi, salah satunya dengan berinvestasi untuk Rencana Keamanan dan Kesejahteraan dan mewajibkan sesi didikan tentang 'consent' atau pemberian izin bagi siswa dalam dua tahun ke depan.
"Angka hari ini sulit diterima komunitas kita dan saya turut sedih atas yang dialami korban dan penyintas, orang tersayang mereka, serta advokat yang mendukung mereka," katanya.
"ANU selalu mendengarkan dan bertindak, dan melakukan investasi untuk menghentikan dan merespon perilaku tidak senonoh seperti ini."
Siswa berbagi cerita tentang pelecehan, penyerangan
Sejumlah universitas di Australia melakukan survei kepada lebih dari 43.000 orang, termasuk cerita dan pengalaman pribadi yang masuk dalam survei NSSS.
Di antara mereka adalah Zara (bukan nama sebenarnya) yang mengaku merasa kecewa dengan cara universitasnya menangani keluhannya ketika dia menghadap untuk meminta dukungan dan perlindungan.
Baca Juga: Selebgram Citra Andy Ngaku Alami Penganiayaan dan Pelecehan Seksual, Suami Olla Ramlan Terseret
Mahasiswa internasional itu mengatakan dia berulang kali dilecehkan oleh seorang anggota staf di universitas, yang mengiriminya pesan teks, dengan isi mengomentari penampilannya dan membuat stereotip tentang negara asalnya. Dia membawa masalah ini ke kepala departemen kampusnya.
"Dua minggu kemudian, saya diberitahu oleh kepala departemen untuk memblokir nomor telepon orang tertuduh itu dan diminta untuk tidak lagi menghadiri seminar sekolah atau acara sosial karena tidak ada yang bisa menjamin keselamatan saya dari orang ini," kata Zara.
"Ini terjadi lebih dari dua tahun yang lalu dan sejak itu saya tidak menghadiri seminar akademik di kampus saya."
Responden survei lainnya menceritakan pengalamannya saat dirayu secara seksual, merasa diikuti, disentuh, atau bahkan mendengar komentar berbau seksual di dalam kelas.
"Saat di universitas, saya berurusan dengan pria yang menguntit saya secara online dan mengikuti jadwal kelas saya di universitas untuk mengetahui di mana saya berada ketika saya [mencoba] menghindari mereka," kata seorang responden.
"Saya ditanyai pertanyaan yang sangat pribadi dan pertanyaan menganggu tentang kehidupan seks saya oleh seorang sopir bus uni ketika dia mengendarai saya di kampus larut malam," kata yang lain.
Berita Terkait
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?
-
Adies Kadir dan Uya Kuya Aktif Lagi, MKD Hukum Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio
-
Begini Banget Nasib Timnas Indonesia, 5 Hari Lagi FIFA Matchday Belum Ada Lawan
-
Ketuk Palu Virtual! Nasib Pernikahan Tasya Farasya Ditentukan 12 November
-
Bintang Brasil Sebut Timnas Indonesia U-17 Sebagai Lawan Serius di Piala Dunia U-17 2025
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?