Suara.com - Video seorang pria asal Makassar yang berdoa di pinggir laut bak pawang menjadi viral. Pasalnya, ia membacakan doa-doa yang mengkritik pemerintah sampai meminta sang penguasa mencabut nyawa koruptor.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, pria itu awalnya ditanya apakah aksinya itu untuk menurunkan hujan, seperti yang dilakukan Mbak Rara di MotoGP Mandalika. Tak disangka, sang pawang menjawab tidak.
Sebaliknya, ia mengakui melakukan hal tersebut untuk menurukkan harga sembako dan bahan pokok. Menurutnya, Indonesia semakin melarat. Video ini dibagikan oleh akun YouTube Daeng Konjo.
“Teai bosi ero kupanaung (bukan hujan yang mau saya turunkan), saya mau turunkan harga sembako, harga bahan pokok, karena Indonesia semakin melarat sekarang,” ujar sang pawang dikutip dari YouTube Daeng Konjo, Jumat (25/3/2022).
Tak sampai di situ, sang pawang melanjutkan mantranya. Ia ingin agar para pejabat yang sering korupsi, turun dari jabatannya.
Menurutnya karena ulah pejabat itu, Indonesia semakin susah. Padahal, Indonesia tidak punya banyak pejabat. Tapi untuk mengurus kebutuhan bahan pokok seperti minyak goreng saja tidak mampu.
“Padahal Indonesia dipimpin oleh satu presiden, satu wakil presiden, kemudian 38 menteri, 34 wakil menteri, ada 13 staf khusus presiden, dan 8 staf khusus wakil presiden, 9 orang penasehat presiden, 34 gubernur di seluruh Indonesia, tapi sekarang biar minyak goreng tidak bisa diurus,” tegas sang Pawang.
Bukan cuma itu, ia juga mendoakan pejabat yang korupsi dicabut nyawanya oleh Tuhan penguasa semesta, baik yang sudah ketahuan ataupun belum.
“O Karareng (Tuhan) itu semua koruptor dan pejabat, turunkan semua, cabut nyawanya. Wahai sang penguasa alam, ambil nyawa semua para koruptor setan,” lanjutnya membacakan doa.
Baca Juga: Alasan Rara Pawang Hujan Tak Lakukan Ritual Lempar Celana Dalam di MotoGP Mandalika 2022
Sebagai informasi, video tersebut merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah. Sementara nama pria tersebut sering disapa dengan Daeng Konjo. Ia memang kerap mengkritik sejumlah kebihakan pemerintah yang merugikan rakyat.
Menurutnya, kritikannya itu bukan karena didorong oleh pihak-pihak berkepentingan, melainkan sebagai keresahannya sebagai warga negara Indonesia.
“Saya tidak mewakili kelompok manapun, tidak intervensi dari orang lain, ini spontan dari keresahan saya sebagai warga negara Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari YouTube Rijal Djamal.
Berita Terkait
-
Alasan Rara Pawang Hujan Tak Lakukan Ritual Lempar Celana Dalam di MotoGP Mandalika 2022
-
Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadhan dan Tata Cara yang Perlu Diperhatikan, Jangan Sembarangan Nyekar!
-
Terlalu Nyenyak Tidur, Lelaki Ini Tak Sadar Kamar Kebanjiran
-
Haru! Cerita Dibalik Jas Hujan Ayah, Bapak Tak Menyangka Sudah Begini, Anak Nangis Kejer sampai Rumah
-
Aksi Bajing Loncat, Ambil Besi dari Truk Barang di Siang Bolong, Tetap Nekat Nyolong Meski Ada Mobil Polisi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?