Suara.com - Sekitar 14.000 tentara Ukraina diklaim tewas dan 16.000 lainnya terluka sejak awal perang Rusia-Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Angkatan bersenjata Rusia memperoleh dominasi udara dan memblokir kota-kota Kyiv, Kharkiv, Chernihiv, Sumy dan Mykolaiv, serta Kherson dan sebagian besar Oblast Zaporizhzhia, Sergey Rudskoy, kata seorang pejabat senior militer Rusia, pada konferensi pers di Moskow.
Angkatan udara dan sistem pertahanan udara Ukraina telah "hampir sepenuhnya hancur" dan angkatan laut negara itu tidak ada lagi, klaim Rudskoy.
Semua 16 lapangan udara militer Ukraina, serta 39 depot amunisi, di mana 70 persen dari semua peralatan militer disimpan, terkena serangan, imbuh dia.
"Tentara Ukraina tidak memiliki cadangan terorganisir yang tersisa," kata Rudskoy sebagaimana disitat dari kantor berita Turki Anadolu, Minggu (27/3/2022).
Ia seraya menambahkan bahwa orang dan unit pertahanan teritorial sedang dimobilisasi untuk melawan pasukan Rusia.
Menurut dia, "6.595 tentara bayaran dari 62 negara bagian" berjuang untuk pihak Ukraina.
Rudskoy mengklaim bahwa angkatan bersenjata Rusia menghancurkan 1.587 dari 2.416 tank Ukraina dan kendaraan lapis baja lainnya, 112 dari 152 jet tempur, 75 dari 149 helikopter, 148 dari 180 sistem pertahanan udara S-300 dan Buk M1, dan 117 dari 300 radar.
Dia memperingatkan bahwa "militer Rusia akan segera menanggapi dengan tepat upaya untuk menutup wilayah udara di atas Ukraina."
Baca Juga: Rusia Pertimbangkan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Migas, BTC Segera Meroket?
Dia mengatakan bahwa militer Rusia tidak menargetkan objek infrastruktur sipil Ukraina, mengklaim bahwa 127 jembatan, hancur di zona perang, diledakkan oleh "kelompok nasionalis Ukraina" untuk mencegah serangan.
Terkait kerugian Rusia, Rudskoy mengatakan 1.351 tentara Rusia tewas dan 3.825 terluka.
Dia mengatakan bahwa Rusia mendapat aplikasi dari luar negeri dari orang-orang yang ingin memperjuangkan pihak Rusia. Secara total, klaim dia, lebih dari 23.000 orang asing dari 37 negara bertanya tentang kemungkinan seperti itu.
"Secara umum, tugas utama tahap pertama operasi telah selesai. Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, yang memungkinkan kami untuk fokus pada pencapaian tujuan utama - pembebasan Donbass," sebut Rudskoy.
"Formasi milisi nasionalis, seperti Azov, Aidar, Sayap Kanan menjadi kekuatan yang menyerang rezim Kyiv," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Rusia Pertimbangkan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran Migas, BTC Segera Meroket?
-
Presiden Ukraina Minta Negara Penghasil Migas Dongkrak Produksi Demi Tekan Rusia
-
Tak Cuma Bikin Senapan dan Drone Tempur, Produsen Senjata dari Rusia Bernama Kalashnikov Perkenalkan Mobil Listrik Imut
-
9 Negara Bagian di Rusia yang Mayoritas Penduduknya Muslim
-
Janji Politik Joe Biden Dalam Pusaran Konflik Rusia-Ukraina Akan Dinyatakan Dalam Pidato di Polandia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi