Kekuasaannya yang brutal dan kejam membuat banyak warga Chechen yang melarikan diri.
Situasi itu tidak berubah ketika Akhmad dibunuh oleh pemberontak dan digantikan anaknya, Ramzan, pada 2004.
"Bisa disimpulkan bahwa sebagian besar diaspora Chechen melarikan diri setelah Kadyrov berkuasa, bukan selama perang,” kata Marat Illyasov, peneliti di Universita Vytautas Magnus, Lituania, kepada DW.
Bagi mereka, invasi Putin terhadap Ukraina membawa kembali trauma masa lalu.
"Usaha Moskow mengakhiri kemerdekaan Ukraina selaras dengan hati dan pikiran banyak warga Chechnya yang mengingat perang kemerdekaan melawan mesin kolonialisme Rusia,” tutur Albert Bininachvili, Guru Besar Politik di Univeritas Bologna, Italia.
Pejuang Tatar dan simpati teroris Dendam serupa diemban warga etnis minoritas Tatar yang terusir dari kampung halamannya di Semenanjung Krimea menyusul invasi Rusia, 2014 silam.
Said Ismagilov, salah seorang tokoh muslim Tatar, mengunggah foto dirinya bersenjata lengkap bersama Pasukan Pertahanan Teritorial di ibu kota Kyiv.
Dalam sebuah video lain, dia mengimbau dunia muslim untuk bersolidaritas dengan Ukraina.
Muslim Tatar banyak mengalami diskriminasi di Krimea yang berpenduduk mayoritas etnis Rusia.
Baca Juga: Wilayah Di Ukraina Ini Berpotensi Gelar Referendum Untuk Gabung Rusia
Banyak yang kemudian membentuk milisi sendiri dengan harapan bisa pulang ke kampung halaman setelah menang perang.
Pergulatan minoritas muslim Tatar dan Chechen ini turut mendapat simpati dari kelompok jihadis, terutama menyusul keterlibatan Ramzan Kadyrov dan pasukan muslimnya di pihak Rusia.
"Rusia sudah membunuh ribuan muslim dan masih membantai mereka,” tulis Abu Maria al-Qahtani, komandan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), sebuah grup teror pecahan Jabhat al-Nusra di Suriah.
"Memperkuat Rusia di Ukraina berarti memperkuat kriminal.” rzn/yp
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
Terkini
-
Heboh 'Dilantik' di Kemenhan, Terungkap Jabatan Asli Ayu Aulia: Ini Faktanya
-
PP Dinilai Sebagai Dukungan Strategis Atas Perpol 10/2025: Bukan Sekedar Fomalitas Administratif
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
-
Geng Motor Teror Warga Siskamling di Pulogadung: Siram Air Keras, Aspal Sampai Berasap
-
Sakit Hati Lamaran Ditolak, Mahasiswa IT Peneror Bom 10 Sekolah di Depok Pakai Nama Mantan Diciduk
-
UMP 2026 Dinilai Tak Layak, Pemprov DKI Susun Strategi Redam Gejolak Buruh
-
KPK Hentikan Kasus Korupsi Nikel Rp2,7 T Konawe Utara, Padahal Sudah Ada Tersangka
-
Ketika Guru Ikut Menertawakan Disabilitas: Apa yang Salah dalam Pendidikan Kita?
-
Diprotes Buruh, Pemprov DKI Pertahankan UMP Jakarta 2026 Rp 5,7 Juta
-
Belum Dievakuasi, Begini Penampakan Mobil yang Tertimpa Reruntuhan Bangunan Parkir di Koja