Suara.com - Strategi Presiden Joko Widodo yang mau merangkul semua golongan dinilai sebagai langkah efektif untuk memimpin Indonesia yang masyarakatnya sangat majemuk. Terbukti kebijakan tersebut mampu menjaga stabilitas politik dan kebhinekaan.
Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Prof Saiful Akhyar Lubis mengakui kesuksesan Jokowi dalam menciptakan iklim politik yang damai. Menurutnya, keberhasilan Presiden RI ke-7 itu berkat kebijakan merangkul dan kolaborasi dengan masyarakat yang selama ini ditunjukkannya.
“Saya kira iya (berhasil). Tentu saja Pak Jokowi adalah bukti keberhasilan semua elemen bangsa,” ujar Saiful seusai menjadi pembicara pada Seminar Kebhinekaan di UIN SU yang bertajuk Pancasila dan Moderasi Beragama: Menelaah Kebijakan Pemerintah dalam Menjaga Kebhinekaan di Indonesia.
Saiful mengatakan menjaga stabilitas politik dan kebhinekaan bukanlah hal yang mudah. Apalagi Indonesia dikenal memiliki beragam latar dan golongan yang sangat majemuk.
Maka dari itu Saiful mengatakan jika peran dari seluruh masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk turut membantu pemerintah dalam memelihara keberagaman melalui Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.
“Pak Jokowi tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Tapi dukungan oleh semua elemen bangsa tanpa terkecuali,” kata Saiful.
Saiful sangat berharap jika fondasi kuat yang sudah dibangun oleh Jokowi ini mampu dilanjutkan pada kepemimpinan selanjutnya. Jangan sampai, lanjut Saiful, kebhinekaan justru runtuh karena konsep-konsep apik dari Jokowi ini tidak dilanjutkan.
“Sudah ditanamkan konsep-konsep dasar, strategi dasar untuk dilanjutkan berkesinambungan oleh siapa pun penerus kepemimpinan bangsa ini,” punkas Saiful.
Baca Juga: Ketum APDESI Ngaku Baru Sekali Bertemu Luhut, Mau Deklarasi Dukung Jokowi 3 Periode
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
Terkini
-
Respons Usulan Menteri Pigai Soal Lapangan Khusus Demo di DPR, Komisi XIII: Perlu Kajian Lanjut
-
Sebelum Ditusuk, PSK di Sidrap Sempat Gigit Tangan Pelaku dan Teriak Minta Tolong
-
Kabinet Merah Putih Masih Pincang, Besok Prabowo Lantik Menko Polkam dan Menpora Baru?
-
Bakal Tersangka usai Didepak Prabowo? Mahfud MD Ungkap 2 Opsi Seret Budi Arie di Kasus Judol
-
Serangan Balik KPK! Bongkar Aliran Dana Rp 108 Miliar ke Perusahaan Rudy Tanoe
-
Komisi II DPR Kritik Keras Keputusan KPU Jadikan Ijazah Capres Informasi Rahasia
-
Skandal Kuota Haji: KPK Ungkap Jual Beli Kuota Khusus Antar Biro Travel, Negara Boncos Rp1 Triliun
-
Selain Ijazah, Laporan Harta Kekayaan LHKPN Capres dan Cawapres juga Dirahasiakan KPU
-
Anak Buah Prabowo Beri Kode di Istana, Pelantikan Menko Polkam dan Menpora Rabu Besok?
-
Kronologi Klien MiChat di Sidrap Habisi Wanita Karena Ditolak Minta 'Jatah Kedua'