Baru-baru ini, masyarakat Indonesia diramaikan dengan adanya kenaikan harga BBM berjenis Pertamax yang naik hingga hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya. Namun, diketahui perhatian publik kini tengah menyorot harga bahan bakar minyak (BBM) di negara tetangga, Malaysia.
Pasalnya, harga BBM di negeri Jiran tersebut terbilang sangat murah di tengah naiknya harga BBM di Indonesia. Dari data yang diambil per akhir Maret 2022, diketahui bensin dengan RON atau oktan 95 (mendekati Pertamax RON 92) di Malaysia dijual dengan harga sekitar dua ringgit, atau setara dengan kisaran Rp 7 ribu per liternya. Sedangkan untuk Diesel, negeri Jiran tersebut mematok harga sekitar 2,15 ringgit per liternya.
Lalu, di tengah kenaikan harga BBM di Indonesia yang cukup tinggi, mengapa di Malaysia bisa dibandrol dengan harga semurah itu? Berikut Suara.com rangkum, fakta-fakta terkait harga BBM di Malaysia lebih murah.
1. Subsidi Pemerintah
Adanya penetapan harga bahan bakar yang relatif murah di negeri Jiran tersebut tidak terlpas dari subsidi atau bantuan yang diberikan oleh pemerintahnya pada bahan bakar. Diketahui, subsidi yang diberikan oleh pemerintah di Malaysia dimulai dari bensin dengan RON 95.
Sebelumnya, perlu digaris bawahi bahwa bensin dengan angka oktan tinggi memang memiliki kualitas yang bisa dikatakan lebih baik dari oktan yang memiliki angka lebih rentah, terlebih pada pemaksimalan kinerja mesin.
Selain daripada itu, harga BBM di Malaysia sering berubah-ubah per tiap minggu sekali, biasanya berganti per Kamis sore tepatnya pukul 17.00.
Di negara tersebut, kualitas BBM paling rendah yang dipasarkan yaitu diantaranya bensin dengan RON 95, lalu RON 97, hingga Diesel.
Tengku Zafrul Aziz sebagai Menteri Keuangan Malaysia menuturkan bahwa pemerintah di negara tersebut mengeluarkan biaya hingga RM 2 milliar, untuk subsidi bensin dan diesel pada Januari 2022 lalu. Hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya pemulihan perekonomian di negara tersebut.
2. Jumlah Penduduk dan Pendapatan Per Kapita yang Berbeda Jauh dengan Indonesia
Diketahui, rata-rata impor bahan bakar minyak di Malaysia per tahun 2010 hingga 2019 adalah 213.970 barel per hari setiap tahun.
Perlu di garis bawahi, jumlah penduduk di Malaysia kurang lebih hanya 32 juta jiwa dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 149,25 juta, dan jumlah tersebut merupakan tiga kali lipat lebih tinggi dari PDB per kapita negara Indonesia saat ini yang menempati Rp 62,2 juta, atau setara dengan US$ 4.349 per tahunnya dengan jumlah penduduk jauh diatas Malaysia yaitu 274 juta jiwa. Hal tersebutlah yang menyebabkan negara Indonesia sulit mengatasi adanya kenaikan harga bahan bakar minyak yang terjadi saat ini.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
2 Tugas Utama Maudy Ayunda Sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia
-
5 Fakta Maudy Ayunda Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia
-
Resmi Naik Harga, Berikut Daftar Harga Pertamax Per 1 April di Indonesia
-
Lord Adi Terima Uang Rp50 Juta dari Indra Kenz Saat Berulang Tahun, Akhirnya Inisiatif Mengembalikan ke Polisi
-
Pendaftaran Calon Anggota KPI Pusat Dibuka, Panitia akan Periksa Rekam Jejak Pendaftar di Media Sosial
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh