Suara.com - Partai Ummat memberikan penjelasan soal mengapa Amien Rais tiba-tiba muncul menyampaikan kritikan keras kepada Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Kritikan keras tersebut dianggap sebagai tanda bahwa ada masalah yang gawat di Indonesia.
Juru Bicara DPP Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya, menilai bahwa kritikan keras dan tegas yang disampaikan Amien Rais tersebut merupakan hal yang kesekian kalinya. Hal tersebut tidak disampaikan secara dadakan, tetapi sudah dipelajari bahkan sebelum Partai Ummat terbentuk.
"Dalam pikiran saya, kalau Pak Amien sudah mengeluarkan pernyataan yang begitu tegas, berisi kritikan pedas seperti itu, maka berarti ada masalah gawat di negeri kita," kata Mustofa saat dihubungi Suara.com, Selasa (5/4/2022).
Mustofa menilai, hal yang sama juga pernah dilakukan Amien ketika memimpin reformasi di 1998.
"Ketika jalan kebenaran ditutup, dan masyarakat hidup di bawah bayang-bayang ketakutan, maka Pak Amien akan menyampaikan nama-nama penyakit dan treatment-nya, dengan bahasa lugas, apa adanya, demi bangsa ini," ungkapnya.
Sebagai sepuh di Muhammadiyah, mendirikan Partai Amanat Nasional hingga kekinian menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien dianggap sebagai orang yang sudah kenyang asam garam politik.
Mustofa menilai jika Amien mengkritik Jokowi-Luhut secara spesifik maka memang dua orang tersebut dianggap sebagai masalah di Tanah Air saat ini.
"Maka jika beliau secara khusus menunjuk sosok Pak Jokowi dan Pak LBP, berarti beliau memandang bahwa kedua orang inilah yang selama ini menjadi kunci masalah apapun di negara kita. Soal LBP, tampaknya sudah jadi rahasia umum," tuturnya.
"Artinya hampir semua orang tahu, bagaimana peran-peran LBP yang oleh beberapa kalangan disebut sebagai the real President. Tentu itu adalah sarkas. Di mana, banyak tugas-tugas berat dan strategis, ditangani LBP," sambungnya.
Baca Juga: Sebut Pernyataan Amien Rais Sah-sah Saja, Pengamat Sarankan Jokowi Tiru SBY yang Patuhi Konstitusi
Lebih lanjut, Mustofa mengatakan, memang sejak 2014 selalu saja ditemukan masalah yang serius. Untuk itu, kritikan pedas Amien ke Jokowi-Luhut dianggap hal yang wajar.
"Karena itulah, atas hal tersebut, sangat wajar jika Pak Amien secara jelas, tegas tanpa ditutupi, meminta agar Pak Jokowi dan Pak LBP, tidak lagi ada dalam sejarah kekuasaan pemerintahan pada 2024," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Partai Gelora Ungkap 3 Dampak Adanya Gerakan Bawah Tanah Dukung Jokowi 3 Periode
-
Partai Gelora Sebut Gerakan Bawah Tanah Dukung Jokowi 3 Periode Sangat Berbahaya Bagi Ekonomi, Sosial dan Politik
-
APDESI Dukung Jokowi 3 Periode, Partai Gelora: Hasil Kerja Bawah Tanah Pembantu-pembantu Jokowi
-
Jokowi Batal Salat Tarawih Berjamaah di Masjid Istiqlal Malam Ini
-
Sebut Pernyataan Amien Rais Sah-sah Saja, Pengamat Sarankan Jokowi Tiru SBY yang Patuhi Konstitusi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu