Suara.com - Tidak butuh waktu bagi kepolisian Inggris untuk datang ke sebuah mansion milik Oleg Deripaska, seorang miliader asal Rusia di Inggris, saat empat orang pengunjuk rasa menempati rumah mewah tersebut.
Terlihat jalanan ditutup, belasan petugas bersiap dengan perisai, helm, dan derek untuk menurunkan pengunjuk rasa yang mencoba memanjat balkon salah satu rumah termewah di London tersebut.
Para aktivis menuntut agar properti milik keluarga Deripaska diberikan kepada pengungsi Ukraina.
Unjuk rasa seperti ini sudah beberapa kali terjadi setelah aset Oleg Deripaska dibekukan di Inggris karena dianggap memiliki hubungan dengan Kremlin dan Vladimir Putin.
Australia juga menjatuhkan sanksi yang sama pada miliarder tersebut.
Cepatnya penindakan yang dilakukan dalam unjuk rasa ini berbeda jauh dengan penindakan pemerintah Inggris atas dugaan "uang haram" dari Rusia yang diangkat dalam laporan Moscow's Gold yang diterbitkan Parlemen Inggris pada tahun 2018.
Ironi ini sudah lama diamati Tom Keatinge, direktur Studi Kejahatan Keuangan dan Keamanan di RUSI.
"Seseorang mengatakan setidaknya ada 20 polisi hari itu," kata Tom.
"Dan 20 polisi ini adalah yang sudah mengawasi masalah ini selama 20 tahun terakhir."
Baca Juga: Wagner, Tentara Bayaran Asal Rusia Mengapa Terkenal Kejam?
Oleg Deripaska menolak tuduhan bahwa dirinya melakukan pelanggaran berkaitan dengan uang.
Ia meminta agar perang di Ukraina dihentikan.
Namun, ia adalah salah satu dari 1.000 orang dan entitas yang dijatuhkan sanksi di Inggris sejak Rusia menyerbu Ukraina karena "terhubung secara dekat dengan pemerintah Rusia dan Vladimir Putin".
Di dalam daftar sanksi ada juga nama pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich, salah satu orang yang disukai Putin.
Roman membeli klab sepak bola tersebut di tahun 2003 dan di bawah kepemilikannya klab tersebut mendapat 21 piala, meski sekarang ia terpaksa harus menjual klab tersebut.
Kantor Sanksi Keuangan pemerintah Inggris mengatakan Abramovich "mengacaukan Ukraina dan merusak serta mengancam integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina" karena memiliki 29 persen saham dari sebuah perusahaan baja.
Berita Terkait
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Cedera
-
Kini jadi Artis Sukses, Ayu Ting Ting Anggap 'Merajakan' Orang Tua sebagai Kewajiban Mutlak
-
Dari Italia hingga Jepang, Ini Aturan Makanan yang Tak Boleh Dianggap Remeh
-
3 Bandara Dicabut Status Internasional, Bandara IMIP Jadi Salah Satunya
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Kemensos Gelontorkan Rp19 Miliar Atasi Banjir 3 Provinsi Sumatera
-
Truk Seruduk Halte Mambo, Layanan Transjakarta Koridor 10 dan 12 Sempat Dialihkan
-
Intensif Lakukan Penggeledahan untuk Kasus Ponorogo, KPK Amankan Dokumen hingga Senjata Api
-
Rehabilitasi Presiden Tak Hentikan KPK, Kasus Korupsi ASDP Jalan Terus
-
Akses Darat Putus! Polri Kirim Bantuan dari Langit ke Desa-Desa Terisolasi di Sumut
-
Banjir Karangan Bunga di Balai Kota, Wali Kota Jakarta Barat Uus Dilantik Jadi Sekda DKI Hari Ini?
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Hikmah Surat Ad-Dhuha di Sel Gelap, Titik Balik Eks Dirut ASDP yang Merasa Ditinggal Tuhan
-
KPK Bantah Tuduhan Penggelapan Aset Rp 600 Miliar: Balik Sorot Dugaan Pemalsuan Dokumen Sitaan
-
Cegah Penjarahan Meluas, Polda Sumut Kerahkan Brimob di Minimarket hingga Gudang Bulog!