Suara.com - Mungkin agak aneh mendengar pengalaman Howard X, peniru Kim Jong Un asal Australia, yang pernah diperlakukan buruk oleh agen Korea Utara tapi menurutnya justru jadi pengalaman yang menyenangkan.
Di tahun 2018, Howard X pernah mendapatkan pengalaman buruk ketika menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan di tahun 2018.
Ia menggunakan pakaian persis seperti pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Tapi di depan banyak wartawan, ia malah didorong-dorong oleh agen Pemerintah Korea Utara.
Perhatian dari media menunjukkan betapa buruknya rejim Pemerintah Korea Utara, kata Howard X.
Menjadi seorang 'impersonator' baginya adalah juga sebagai alat untuk menyindir politik, karena menurutnya ia bisa melakukan dan mengatakan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain.
"Kami semua peniru mengolok-olok orang yang kami tiru. Terutama saya. Saya tidak memuji-muji Kim Jong Un, saya melakukan yang sebaliknya," kata Howard X kepada Sunday Extra dari ABC RN.
Tapi meniru tokoh ternama seperti pemimpin negara adalah sebuah pekerjaan yang berisiko tinggi.
Karena itu, Howard X tidak berencana untuk mengunjungi Korea Utara.
"Kalau saya pergi ke sana, saya akan dibunuh," katanya.
Baca Juga: Adik Perempuan Kim Jong Un: Kesalahan Besar Korsel Menyatakan Mengenai Serangan ke Utara
Dan sudah beberapa kali Howard X juga membantu peniru pemimpin negara lain untuk melarikan diri dari negara mereka.
Kim Jong dan Putin membantu Zelensky mengungsi
Howard X, yang saat ini berada di Hong Kong, mengatakan pertama kali merasa dirinya mirip dengan Kim Jong Un adalah setelah melihatnya di TV, saat kematian Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un, di tahun 2011.
"Saya melihat gambar Kim di televisi dan merasa 'wah wajah kami mirip'. Dan kemudian orang lain mulai mengatakan hal yang sama."
Howard X memasang fotonya untuk umum pertama kali di sosial media tanggal 1 April 2013 dan kariernya sebagai 'impersonator' Kim Jong-un dimulai.
"Dalam dua minggu saja, saya mendapat panggilan untuk ke Israel dan jadi bintang iklan," katanya.
Sejak itu, Howard X berulang kali tampil sebagai Kim Jong-un untuk televisi, video musik dan acara-acara lainnya.
Berita Terkait
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Cedera
-
Kini jadi Artis Sukses, Ayu Ting Ting Anggap 'Merajakan' Orang Tua sebagai Kewajiban Mutlak
-
Dari Italia hingga Jepang, Ini Aturan Makanan yang Tak Boleh Dianggap Remeh
-
3 Bandara Dicabut Status Internasional, Bandara IMIP Jadi Salah Satunya
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Pagi Mencekam di Cilincing: Kepala Sekolah SMP Syahid 2 Tewas Tergantung, Ujian Siswa Ditunda
-
Kemensos Gelontorkan Rp19 Miliar Atasi Banjir 3 Provinsi Sumatera
-
Truk Seruduk Halte Mambo, Layanan Transjakarta Koridor 10 dan 12 Sempat Dialihkan
-
Intensif Lakukan Penggeledahan untuk Kasus Ponorogo, KPK Amankan Dokumen hingga Senjata Api
-
Rehabilitasi Presiden Tak Hentikan KPK, Kasus Korupsi ASDP Jalan Terus
-
Akses Darat Putus! Polri Kirim Bantuan dari Langit ke Desa-Desa Terisolasi di Sumut
-
Banjir Karangan Bunga di Balai Kota, Wali Kota Jakarta Barat Uus Dilantik Jadi Sekda DKI Hari Ini?
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Hikmah Surat Ad-Dhuha di Sel Gelap, Titik Balik Eks Dirut ASDP yang Merasa Ditinggal Tuhan
-
KPK Bantah Tuduhan Penggelapan Aset Rp 600 Miliar: Balik Sorot Dugaan Pemalsuan Dokumen Sitaan