Suara.com - Setelah Bali, Pemerintah Indonesia membuka salah satu pintu utama kedatangan bagi warga asing yaitu Jakarta mulai Rabu kemarin (06/04). Sebagian warga asal Indonesia yang sudah berstatus warga negara asing (WNA) mulai bergegas untuk kembali.
Salah satunya adalah keluarga Lutfian yang tinggal di Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, bernama Ian, istrinya Ani dan putra mereka Ilham yang adalah warga negara Australia.
"Kami sudah menunggu-nunggu keluarnya aturan visa on arrival ke Jakarta," kata Ian kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.
Ian mengaku jika mereka sempat terus memantau pengumuman soal 'visa on arrival' atau VOA.
Bahkan mereka pernah juga khawatir jika jenis visa tersebut belum tersedia saat mereka berangkat sehingga istrinya pernah mengajukan visa bisnis.
Pintu kedatangan di Jakarta penting bagi keluarga Lutfian karena istrinya Ani berasal dari Garut, Jawa Barat, sementara Ian sendiri berasal dari Pulau Lombok.
"Kami akan segera pulang di bulan April ini, sekaligus bisa merayakan Lebaran di Indonesia. Nanti kami berpisah, istri ke Garut, saya dan anak ke Lombok," katanya.
Dalam surat edaran yang dikeluarkan Dirjen Imigrasi Indonesia hari Rabu, Jakarta merupakan salah satu dari 19 Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang akan bisa menerima kedatangan warga asing.
"Untuk saat ini ada tujuh bandara, delapan pelabuhan dan empat Pos Lintas Batas yang ditunjuk sebagai pintu masuk untuk kedatangan."
Baca Juga: Jokowi Izinkan Masyarakat Mudik Lebaran ke Kampung Halaman, Ini Syaratnya
"Mereka tidak bisa masuk melalui TPI lain jika ingin menggunakan fasilitas tersebut. Beda halnya dengan keluar Indonesia, bisa lewat TPI mana saja," jelas Direktur Lalu Lintas Keimigrasian, Amran Aris seperti dikutip dari situs Imigrasi Indonesia.
'Hadiah di bulan Ramadan'
Meski baru berencana datang ke Indonesia di bulan Juni, Keluarga Erna Karlina yang tinggal di Melbourne juga menyambut baik dibukanya Jakarta untuk warga asing dengan jenis VOA.
"Bagi saya ini seperti hadiah di bulan Ramadan. Terus terang saya menangis karena terharu dan bahagia setelah membaca berita ini," kata Erna kepada ABC Indonesia.
Keluarga Erna dan suaminya Andre Ridzal berasal dari Depok dan Jakarta, namun mereka menjadi warga negara Australia sejak tahun 2007.
"Bisa mudik langsung ke Jakarta sangat berarti bagi kami. Kami enggan transit di Bali karena tujuan kami ke Indonesia adalah untuk bertemu dengan orang tua dan keluarga," kata Erna.
Ia mengaku jika mereka sudah memesan tiket untuk perjalanan bulan Juni dengan Qantas sebelum kebijakan 'visa on arrival' dikeluarkan.
Berita Terkait
-
Ritel Smartphone Berubah Arah: Dari Ekspansi Agresif ke Pertumbuhan Sehat
-
Karni Ilyas Awards 2025 Kembali Hadir! Ruang Baru Mahasiswa Menyuarakan Realitas Indonesia
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?