Berita mengenai kemungkinan Jakarta dan kota-kota lainnya, selain Bali, akan dibuka bagi kedatangan warga asing sudah beredar di kalangan warga asal Indonesia yang sudah jadi warga asing selama beberapa pekan terakhir.
Di tengah ketidakpastian, Lucyana Finadri yang berencana berkunjung ke Indonesia tanggal 20 April nanti, sempat mencari jenis visa lain untuk bisa menemui keluarganya di Jakarta.
"Saya kemarin sempat diskusi dengan agen di Jakarta di mana saya harus membayar visa seharga AU$350 per orang."
"Saya transfer siang kemarin dan hari ini saya mengajukan pembatalan mengenai visa saya," kata Lucyana kepada ABC.
Lucyana, yang berencana pulang bersama putrinya Angelina, akan menggunakan tiket maskapai Garuda yang dibelinya dua tahun lalu sebelum pandemi COVID-19.
Saat itu Garuda masih menawarkan rute langsung dari Melbourne ke Jakarta. Tapi kini hanya terbang dan tiba di Sydney.
"Saya senang ada VOA sekarang namun sedihnya juga saya harus beli tiket ekstra lagi Melbourne ke Sydney," katanya.
Biaya 'visa on arrival' adalah sebesar Rp500 ribu, sementara bagi warga dari negara-negara ASEAN tidak dikenai bayaran.
Visa berlaku selama 30 hari dan Dirjen Imigrasi mengatakan para pemegang paspor asing yang berasal dari 43 negara, termasuk dari Australia, harus memiliki masa berlaku paling singkat yaitu 6 bulan.
Baca Juga: Jokowi Izinkan Masyarakat Mudik Lebaran ke Kampung Halaman, Ini Syaratnya
Visa bisa diperpanjang satu kali setelah 30 hari pertama berlalu dengan biaya yang sama.
Mengajak suami yang belum pernah ke Bali
Bagi Novitasari Ateng, dibukanya Jakarta dan 18 tempat lain bagi warga asing dengan VOA membuatnya lega, karena rencana perjalanan ia dan suaminya akan ke Jakarta walau mereka masuk dari Bali.
"Saya masih WNI namun suami saya warga negara Australia," kata Novi kepada ABC.
"Sekarang kami bisa ke Jakarta dari Bali tanpa rasa khawatir," ujarnya yang akan berangkat akhir pekan nanti.
"Saya senang sekali sudah tidak sabar untuk pulang, karena sudah tiga tahun tidak pulang karena penutupan perbatasan."
"Kami akan tinggal di Ubud, Bali selama empat hari, sisanya di Tangerang Selatan, kampung halaman tercinta dan juga ke Bandung dan Bogor," ujarnya..
Berita Terkait
-
Ritel Smartphone Berubah Arah: Dari Ekspansi Agresif ke Pertumbuhan Sehat
-
Karni Ilyas Awards 2025 Kembali Hadir! Ruang Baru Mahasiswa Menyuarakan Realitas Indonesia
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan