Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penjelasan terkait kenaikan harga BBM yang menjadi perbincangan. Jokowi mengatakan pemerintah sudah berusaha menahan agar harga BBM tidak naik.
Menurut Jokowi, kenaikan harga BBM ini dampak dari ekonomi global sehingga menyebabkan inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Saat ini ialah situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang, saya kira sisi baik fiskal kita, moneter kita, sangat dipengaruhi oleh ekonomi global yang sedang bergejolak utamanya yang berkaitan dengan kenaikan inflasi hampir di semua negara," kata Jokowi, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (6/4/2022).
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar para menterinya punya kesadaran tinggi terhadap kondisi saat ini.
Pasalnya, kondisi ini sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Dampak itu dirasakan betul oleh masyarakat saat kita turun ke bawah," ungkapnya.
Jokowi mengatakan, kondisi ini tak hanya dialami oleh Indonesia. Ia membeberkan data bahwa Amerika juga mengalami hal serupa. Inflasi Amerika Serikat mencapai angkat 7,9 dan Uni Eropa 7,5.
"Turki sudah di angka 54, angka-angka aeperti ini akan membawa kita, yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM. Enggak mungkin," jelasnya.
Kondisi tersebut membuat pemerintah terpaksa memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax.
Baca Juga: Jokowi Izinkan Masyarakat Mudik Lebaran ke Kampung Halaman, Ini Syaratnya
Meski demikian, Jokowi terus meminta agar para menteri menghitung terus harga gas.
Tak hanya itu, dia juga memerintahkan para menteri terkait untuk memantau setiap hari harga energi dan pangan.
"Dua hal ini yang sangat sangat penting sekali untuk terus kita waspadai bersama dan harus selalu dirapatkan, dikonsolidaislan agar tidak keliru dalam mengambil keputusan," ujarnya.
Jokowi menambahkan, hampir semua negara merasakan hal tersebut.
"Dan ekali lagi selain rakyat hampir di semua negara sudah mengalami ini. Kita, masyarakat kita, rakyat kita juga mulai merasakan dampaknya dari kenaikan inflasi kenaikan energi, kenaikan harga bahan pangan," bebernya.
Berita Terkait
-
Semua Elite PAN Kumpul di Rumah Zulhas Malam Ini, Bahas soal Reshuffle hingga Perintah Jokowi ke Kabinet
-
Mobil Pejabat Biasanya Berisik Minta Jalan, Tapi Mercedes Ini Ikut Bermacet-macet Ria, Pemiliknya Bikin Kaget!
-
Jokowi Izinkan Masyarakat Mudik Lebaran ke Kampung Halaman, Ini Syaratnya
-
Jokowi: Sebanyak 14 Juta Orang Dari Jabodetabek Akan Mudik Pakai Kendaraan Pribadi
-
Siapkan Infrastruktur, Pertamina Jamin Tidak Ada Kelangkaan BBM Saat Ramadhan dan Idul Fitri
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka