Suara.com - Maziyah Sakinah tinggal selangkah lagi menjadi mahasiswi Universitas Padjadjaran Bandung setelah lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2022. Uniknya, Maziyah Sakinah masih berusia 15 tahun.
Maziyah Sakinah berhasil diterima di Prodi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad dalam usia tepatnya 15 tahun 11 bulan.
Gadis asal Kota Bekasi itu, mengaku hanya dirinya yang lolos SNMPTN di sekolah asalnya yakni SMA Islam Assyafi’iyah 02, Bekasi.
"Awalnya ragu waktu mau buka pengumuman, karena di sekolah sudah banyak yang tidak diterima," kata Maziyah dalam laman resmi Unpad di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Maziyah Sakinah bisa masuk ke perguruan tinggi lebih cepat. Maziyah Sakinah sudah berada di bangku sekolah dasar sejak usia empat tahun.
Meski lebih muda dibandingkan teman-temannya, Maziyah justru kerap mendapat nilai akademis yang lebih baik.
Selain itu Maziyah Sakinah tercatat sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Maziyah Sakinah mengaku bukan berasal dari keluarga berada, tetapi hal itu lah yang justru membuat dirinya termotivasi.
“Aku berupaya jangan sampai prestasi turun, biar terus-terusan dapat beasiswa dan meringankan beban orang tua. Karena nanti kalau kuliah pasti bakal banyak pengeluaran,” katanya.
Baca Juga: UNS Umumkan 1.635 Orang Lolos SNMPTN 2022
Adapun ia mengaku telah mantap memilih program studi Teknik Pertanian setelah ia menggali informasi terkait jurusan tersebut.
Menurutnya, program studi Teknik Pertanian memiliki prospek yang luas untuk kariernya di masa depan. Selain itu, ia pun tertarik dengan materi yang dipelajari di jurusan tersebut.
“Sudah riset banyak, pas lihat studinya saya sangat tertarik,” kata dia.
Setelah diterima di Unpad, dia optimistis untuk bisa menyelesaikan studinya dengan baik. Selain soal akademik, ia pun berkeinginan untuk mengikuti sejumlah organisasi kemahasiswaan.
“Semoga saya tidak mengecewakan dan masih bisa berprestasi,” kata Maziyah. (Antara)
Berita Terkait
-
Menimbang Arah Baru Partai Berbasis Islam, Dari Ideologi ke Pragmatisme Kekuasaan
-
Tragis! Mahasiswa Unpad Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Mobil Hangus Terbakar
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing