Suara.com - Lembaga Strategi Kampanye Politik, Point Indonesia merilis hasil survei nasional bertajuk Lima Calon Presiden Teratas Pilihan Masyarakat. Hasilnya, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto menempati urutan pertama paling diunggulkan.
Peneliti Senior Point Indonesia, Usmar mengatakan, dalam surveinya, Prabowo merupakan kandidat paling populer dengan mendapatkan 28 persen suara responden. Kemudian pada peringkat selanjutnya ada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan suara 24,1 persen.
"Calon presiden lainnya yang juga masuk dalam ranking lima besar ialah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 24,1 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 21,7 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 10,3 persen dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 7,2 persen," ujarnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2022).
Usmar menjelaskan, survei tersebut menyoroti soal capres populer dari sudut pandang pemulihan ekonomi.
Ia bertanya ke responden mengenai lapangan kerja dan pengangguran, kenaikan harga, kebutuhan pokok, serta pertumbuhan ekonomi.
"Publik memiliki kata kunci khusus dalam melihat permasalahan ekonomi hari ini mulai dari lapangan kerja dan pengangguran, kenaikan harga. kebutuhan pokok dalam hal ini harga minyak goreng, kenaikan harga BBM, hingga rencana kenaikan harga pertalite juga gas LPG 3 kilogram," tuturnya.
Karena itu, nama Sandiaga Uno berhasil masuk di antara lima besar. Bahkan, ia mengungguli Anies dengan angka yang cukup jauh.
"Merujuk pada hasil Survei Nasional 5 Capres Pilih Publik, Sandiaga Uno masih menjadi tokoh yang berkomitmen penuh pada pemulihan ekonomi, salah satunya memanfaatkan kebijakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai katalis pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Usmar juga menyebut, salah satu poin kuat Sandiaga Uno karena pengalamannya sebagai pengusaha, juga menjalin kerja sama.
Baca Juga: Moeldoko Masuk Bursa Capres 2024, Pengamat Sarankan Ini Biar Eksis
"Sandiaga Uno memiliki positioning lebih dalam isu-isu ekonomi kamna perannya dalam menciptakan kebijakan yang pro-entreprenership, hingga membuka lapangan pekerjaan," katanya.
Diketahui, survei tersebut dilaksanakan pada 11 hingga 22 Maret 2022 ini, Point Indonesia menggunakan metode multistage random sampling dengan sebaran sampel secara proporsional di 34 Provinsi.
Jumlah sampling ialah sebanyak 1.916 responden dengan margin of error kurang lebih 2,24 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026