Suara.com - Pulau Belakang Padang salah satu lokasi paling wajib dikunjungi untuk ngabuburit atau menunggu berbuka puasa. Di sana ada 3 tempat wajib disinggahi untuk berbuka puasa.
Perlu diketahui Pulau Belakang Padang bukan ada di Padang, namun ada di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Pulau Belakang Padang akan memberikan pengalaman dan pemandangan yang tidak ada duanya di tempat lain.
Salah satu yang menjadi daya tarik Pulau Belakang Padang, di sini Anda tak perlu khawatir kesulitan mencari hidangan berbuka puasa. Ada banyak warung dan kedai makan yang menyediakan hidangan berbuka, serta tempat bersantap dengan pemandangan yang indah jelang waktu berbuka puasa.
Pulau ini dijuluki Pulau Penawar Rindu ini dan letak geografis yang berbatasan langsung dengan Singapura. Menjadi keunikan atau daya tarik tersendiri Belakang Padang dapat dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata di Batam.
Buralimar menerangkan ada enam kelurahan yang termasuk dalam wilayah kecamatan Belakang Padang, yakni Kelurahan Pemping, Kelurahan Kasu, Kelurahan Pecong, Kelurahan Pulau Terong, Kelurahan Sekanak Raya dan Kelurahan Tanjung Sari.
Begitu sampai di Pelabuhan Belakang Padang, ada tempat makan yang sangat terkenal yakni Kedai Kopi Botak, Ameng dan Kafe Haji Sulaiman yang wajib disinggahi.
Selain itu, ada banyak pilihan tempat makan lain yang tidak kalah enak, karena penduduk asli di sini adalah orang Melayu, sehingga wajar jika kuliner khas Melayu yang paling banyak dijajakan.
Tak perlu risau, ada juga menu makanan lain yang dijual, itu karena penduduknya sendiri terbilang heterogen dan kebanyakan pendatang.
Ada satu tempat makan yang menyediakan menu khas Melayu seperti Mie Lendir dan Roti Prata, ditambah menu dari wilayah nusantara lainnya seperti mie goreng, soto dan es cendol, yakni Kedai Kopi Botak. Kedai Kopi ini sangat dekat dengan pelabuhan kapal pancung. Sampai di gerbang pelabuhan, langsung saja sedikit berbelok ke arah kanan menuju pasar.
Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Sikap Boros karena Ajakan Bukber, Yuk Terapkan!
Jangan heran jika Kedai Kopi Batak sangat ramai. Apalagi saat di jam sarapan pagi dan akhir pekan. Butuh sedikit perjuangan agar mendapat tempat duduk. Itu karena kedai kopi ini paling strategis menghadap langsung ke pelabuhan. Ada juga tempat enak lainnya yakni Kedai Kopi Ameng.
Kalau tidak Kedai Kopi Botak, ya Kedai Kopi Ameng. Teh tariknya paling enak di sini. Orang-orang ke Belakang Padang rata-rata penasaran dengan rasa teh tariknya.
"Emang betulan enak. Beda rasanya dengan teh tarik di tempat lain," kata Aisyah, salah satu pengunjung dari Kota Tanjungpinang.
Selesai menyantap sajian berbuka puasa dan ingin melanjutkan ibadah shalat maghrib hingga taraweh, tidak jauh dari pelabuhan terdapat masjid terbesar di Belakang Padang yakni Masjid At-Takwa.
Mayoritas penduduk di sini adalah orang Melayu yang masih memegang teguh tradisi. Kebanyakan lebih nyaman tinggal di rumah panggung dari kayu yang berdiri dengan pancang di laut. Dinamika kehidupannya sangat menarik, para kepala keluarga kebanyakan menjadi nelayan atau pengemudi pancung.
Belakang Padang merupakan sebuah pulau yang tidak begitu luas. Jika hendak ke sini harus menyeberang dari Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS) menggunakan perahu pancung yakni sejenis sampan kayu dan beratap terpal, berukuran sedang dan bermesin tempel.
Berita Terkait
-
Gibran Pakai Sarung Tangan Terbalik saat Hendak Panen Lobster Jadi Sorotan, TNI Turun Tangan
-
Rumah Sakit Internasional Pertama di KEK Batam Hadirkan Layanan Kesehatan Standar Global
-
Fenomena Halo Matahari Hiasi Langit Batam
-
Muncul Fenomena Halo Matahari di Langit Batam, Warga Abadikan Momen Langka
-
Perang Belum Usai! Kompol Narkoba Divonis Mati, Kejari Batam Siap Bertarung Habis-habisan di MA
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini