Suara.com - Tsamara Amany mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah ima tahun bernaung. Mengaku hengkang bukan untuk pindah ke partai lain, Tsamara Amany sudah menabung pengalaman berpolitik lewat partai yang membesarkan namanya itu.
Pada 2017 Tsamara dikenal publik sebagai kader PSI. Saat itu, Tsamara tampil dilayar kaca untuk mengkritik Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang kerap memojokkan KPK.
Sikap kritis Tsamara sangat berani dan tegas, padahal saat itu ia masih berstatus mahasiswa. Pada Senin (18/04/2022), kabar mengejutkan datang dari Tsamara Amany. Ia mengumumkan pengunduran dirinya dari kancah kancah politik melalui akun Twitternya @TsamaraDKI.
Tsamara menyatakan mundur dari Partai Solidartitas Indonesia yang telah membesarkan namanya.
“Per hari tanggal 18 April 2022, saya resmi mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Terima kasih dari hati terdalam saya atas berbagai kesempatan yang sudah diberikan @psi_id (emoticon hati),” cuit Tsamara.
Dia mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan pribadi. Tsamara merasa membutuhkan perjalanan baru di luar politik dan ingin fokus mengabdi pada Indonesia melalui cara-cara yang lain.
Setelah mengundurkan diri dari PSI, Bagaimana perjalanan karier politik Tsamara selama 5 tahun? Berikut ulasannya:
1. 2019 Bergabung Dengan PSI
Tsamara Amany bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia menjelang pemilu 2019. Ia bergabung sebagai kader partai yang cukup aktif menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Ia lalu ditunjuk jadi Ketua DPP PSI.
Baca Juga: Tsamara Amany Mengundurkan Diri dari PSI
2. Jadi Jubir Capres Jokowi-Maaruf
Pada 2019 Tsamara menjadi jubir untuk pasangan calon Presiden Jokowi dan Maaruf Amin. Meski mendapatkan suara yang besar, Tsamara gagal ke Senayan karena partainya tidak lolos ambang batas parlemen.
3. Pernah Berdebat Dengan Fahri Hamzah
Pada 2017, Tsamara Amany pernah berdebat dengan Fadli Zon dan Fahmi Hamzah karena mereka tengah memojokkan KPK padahal saat itu status Tsamara masih menjadi mahasiswa
4. Perang di Medos dengan Fadli Zon
Tsamara Amany pernah berdebat dengan wakil ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon di media sosial saat Fadli menuliskan sesuatu di Twitter-nya
Tag
Berita Terkait
-
Tsamara Amany Mengundurkan Diri dari PSI
-
Dosen UGM Karna Wijaya Mau Laporkan Akun Medsos, Netizen Senang Tsamara Amany Mundur dari PSI
-
Rekam Jejak Karier Tsamara Amany, Kader Andalan yang Mendadak Keluar dari PSI
-
Mundur Dari PSI, Akankah Tsamara Amany Gabung Partai Lain?
-
Tsamara Amany Mundur dari PSI, Tegaskan Bukan Pindah ke Partai Lain
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana