Suara.com - Kasus mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya Malang, bernama Bagus Prasetya Lazuardi (25) yang ditemukan tewas di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan telah terungkap. Mahasiswa yang berasal dari Tulungagung meninggal karena dibunuh.
Kronologi kasus pembunuhan mahasiswa UB ini juga telah terungkap, mulai dari penemuan jasad, tertangkapnya pelaku, hingga reka adegan di TKP.
Berikut kronologi lengkap terungkapnya kasus pembunuhan terhadap Bagus Prasetya Lazuardi:
Awal Mula Jasad Mahasiswa UB Ditemukan
Pada Selasa (12/04/2002), jasad mahasiswa UB tersebut ditemukan di balik semak-semak dilahan kosong pinggir jalan raya Pasuruan-Malang, dalam kondisi sudah membusuk dan kulitnya mengitam.
Jasad mahasiswa UB pertama kali ditemukan oleh seorang penjual kopi yang bernama Sunarti (57). Jasad korban ditemukan tanpa tanda pengenal.
Kasatreksrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo mengungkapkan identitas korban baru terungkap, setelah polisi mengidentifikasi sidik jari korban dengan aplikasi Mobile Automatic Multi Beometric Identification System.
Ayah korban, Tutit Lajuardi melaporkan ke Polsek Tulungagung bahwa Bagus Prasetya Lazuardi menghilangkan sejak Kamis (07/04/2002). Laporan dari ayah korban memperkuat terjadinya pembunuhan.
Penyelidikan Polisi
Pihak kepolisian setempat mendatangi rumah pacar korban, yaitu TS di Malang pada Selasa 12/04/2002). Hal ini karena Bagus Prasetya Lazuardi terakhir terlihat keluar bersama pacarnya yaitu TS, menaiki mobil Toyota Innova.
Akan tetapi, muncul kejanggalan ketika mobil Toyota Innova tersebut menghilang.
Saat diinterogasi, TS mengatakan kepada pihak kepolisian setempat bahwa dirinya langsung dipulangkan ke rumahnya. Ia mengakui terakhir bertemu korban pada Kamis (07/04/2022).
Polisi juga mengungkapkan bahwa korban dengan pacarnya hanya keluar sebentar untuk mencari makan, lalu langsung pulang.
Hasil Autopsi
Terungkapnya penyebab kematian mahasiswa kedokteran UB Malang itu setelah hasil autopsi keluar di RS Pusdik Gasum, Porong, Sidoarjo, Rabu (13/04/2022).
Tag
Berita Terkait
-
Kisah Cinta Mahasiswa Kedokteran UB Bagus Prasetya Lazuardi Berujung Maut, Saksi Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Selain Asmara, ZI Rampas Mobil dan Kuras Isi Rekening Bagus Prasetya Lazuardi
-
Ibu Gorok Anak di Brebes Alami Gangguan Jiwa Berat, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Mahasiswa Kedokteran UB Bagus Prasetya Lazuardi Tewas di Tangan Ayah Tiri Sang Kekasih
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar, Perempuan RA Kembali Akan Dipanggil Polisi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan