Suara.com - Pengamat Sosial Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi musuh bersama pada Pemilu 2024, bisa terjadi sebelum masa jabatannya berakhir.
Hal tersebut kata Herry bisa terjadi jika tak ada perbaikan di era pemerintahan Jokowi yang signifikan.
"Isu Jokowi jadi musuh bersama 2024, bisa terjadi jika sebelum dia lengser tak ada perbaikan besar-besaran yang berdampak signifikan," ujar Herry kepada Suara.com, Kamis (21/4/2022).
Sejauh ini, menurut Herry, semua elemen politik tengah membangun citra positif dengan menempatkan diri pada posisi prorakyat ketimbang prorezim.
"Misalnya saja kenaikan BBM dan PPN, kelangkaan dan mafia minyak goreng, hingga rasio utang yang cukup tinggi membuat sentimen publik ke Jokowi semakin minor," tutur Herry.
Belum lagi, lanjutnya, sentimen publik terkait permasalahan kepemimpinan nasional yang kerap berubah-ubah. Bahkan, kebijakannya kurang peka terhadap kondisi di masyarakat.
"Problem kepemimpinan nasional yang terlihat autopilot dengan beberapa kebijakan yang sering berubah-ubah, kontraproduktif serta kurang peka terhadap kondisi di masyarakat," kata dia.
Lebih lanjut, Herry menyebut, isu Jokowi menjadi musuh bersama di Pemilu 2024 sebagai strategi cek ombak untuk melihat reaksi masyarakat baik pendukung maupun oposisi terhadap Jokowi.
"Di sisi lain ini bentuk strategi tes ombak untuk melihat reaksi masyarakat dan besaran dukungan terhadap oposisi maupun pendukung Jokowi," tutur Herry.
Baca Juga: Saat Mahasiswa Gelar Demo di DPR, Jokowi Bagi-bagi Bansos ke Pasar di Bogor
Sehingga kata Herry, isu tersebut diserahkan kepada masing-masing elemen politik. Yakni untuk menguatkan basis atau hanya untuk meraup suara swing voters.
"Semua ini kembali pada strategi masing-masing elemen politik untuk menguatkan basis atau sekedar meraup suara swing voters," katanya.
Sebelumnya, Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar, memprediksi Rezim Joko Widodo maupun penerusnya berpotensi menjadi musuh bersama pada Pemilu 2024.
Hal itu lantaran pemerintahan saat ini mempertontonkan ketidakadilan hukum hingga ekonomi secara gamblang. Kalangan opisisi didorong solid dan bersatu sehingga muncul pemerintahan yang lebih baik pada 2024.
“Kita dihadapkan permasalahan penegakan hukum dan ekonomi, akan ada arah common enemy (musuh bersama),” ujar Aziz dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, Rabu (20/4/2022).
Aziz menganalisis pihak rezim tak akan tinggal diam dengan potensi menguatnya gerakan opisisi jelang 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas