Suara.com - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati siap mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Ini demi mencapai kemandirian secara finansial.
Ikfina mengatakan, salah satu penekanan pemerintah pusat yakni mendorong kemandirian fiskal daerah. Ketika masih bergantung dari dana pusat ketika pusat sendiri kesulitan keuangan, dan mengurangi transfer dananya ke daerah akhirnya daerah kesulitan.
"Untuk menuju kemandirian fiskal diperlukan peningkatan PAD yang cukup signifikan," tuturnya.
Menurut Ikfina, PAD Kabupaten Mojokerto saat ini hanya sekitar 20 persen dari APBD sebesar Rp 2,5 triliun, sisanya sebanyak 80 persen bergantung pada pemerintah pusat.
"Tahun 2021 kemarin kita sudah naik sekitar Rp 620 miliar. Tapi kalau PAD itu setidaknya 50 persen dari APBD maka tidak akan terlalu berpengaruh kalau ada pengurangan dana dari pusat," imbuh Ikfina.
Berbagai inovasi dan upaya akan dilakukan Ikfina selama menjabat Bupati Mojokerto pada periode awal ini guna meningkatkan PAD. Salah satunya dengan terus melakukan pembangunan akses jalan serta membuka keran investasi di berbagai sektor.
"Otomatis harusnya terjadi kenaikan harga tanah, harusnya pajaknya juga meningkat. Belum lagi sektor wisata, pembukaan rumah makan, restoran, kemudian terkait juga penggunaan air tanah untuk usaha dan segala macam itu restribusinya banyak," ucap Ikfina.
Selain itu, Ikfina pun kini sudah mengantongi formula untuk menarik pajak ke sejumlah cukong pemilik galian C ilegal yang selama bertahun-tahun mengeruk keuntungan tanpa membayar pajak. Ia yakin, dengan demikian seluruh potensi yang menyumbang kenaikan PAD perlahan bisa ditelusuri.
Upaya lain lanjut Ikfina yakni dengan melakukan digitalisasi sistem restribusi di berbagai sektor. Menut Ikfina, digitaliasasi merupakan cara yang efektif untuk mencegah adanya kebocoran. Untuk itu, bupati perempuan pertama di Mojokerto ini bertekad untuk merealisasikan sistem digitalusasi restribusi diseluruh sektor.
Baca Juga: Polisi Amankan Mobil Berisi Uang Rp 5 Miliar di Mojokerto
"Ketika semua dibayarkan nontunai, maka akan mengurangi kebocoran. Karena potensi itu kadang-kadang bukan karena besarnya sumber tapi besarnya loss-nya," ungkap Ikfina.
Ikfina pun yakin, jika proses pemerintahan yang baik, bersih, transparan akan membuat masyarakat percaya dan taat membayar pajak. Terlebih jika pembangunan itu bisa dirasakan dan berdampak langsung bagi peningkatan ekonomi warga Kabupaten Mojokerto.
"Saya yakin masyarakat kita itu rasa nasionalismenya masih bagus. Aku bayar pajek gawe bangun daerahku (Saya bayar pajak untuk membangun daerahku sendiri) itu masih kuat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kemendagri Ungkap Masih Ada Beberapa Daerah yang PAD-nya di Bawah 20 Persen
-
Terpopuler Kemarin, Pengacara Pihak Bank Buka Suara Terkait Uang Rp 5 Miliar di Mojokerto, Sebut Tuduhan Polisi Kabur
-
Kasus Temuan Uang Rp 5 Miliar di Mojokerto, Kuasa Hukum Pihak Bank Tegaskan Tak Ada Unsur Pidana
-
Polisi Periksa Tiga Pegawai Bank, Soal Temuan Uang Rp 5 Miliar di Mojokerto
-
Awas! Jelang Lebaran Ini Makanan Kadaluwarsa dan Berbahaya Beredar di Mojokerto
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN