Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengklaim tidak pernah mendengar ihwal ada perusahaan sawit yang diduga mensponsori atau membiayai wacana penundaan Pemilu 2024.
Diketahui dugaan perusahaan sawit mensponsori penundaan Pemilu 2024 itu disampaikan oleh Anggota DPR RI Masinton Pasaribu.
Caki Imin selalu pihak yang mengusulkan wacana tersebut menegaskan tidak pernah mendengar dugaan tersebut.
"Sebagai saya yang ngusulin, saya enggak pernah dengar itu," kata Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/4/2022).
Imin mengatakan bahwa usulan penundaan Pemilu 2024 sendiri sudah berakhir seiring banyaknya pihak yang menolak. Terlebih Presiden Jokowi sendiri sudah menegaskan agar tidak ada lagi pembahasan mengenai wacana tersebut.
"Lah wong usulan pemilunya sudah ditolak banyak pihak, enggak jalan lah, enggak ada," kata Imin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa MPR menolak segala manuver untuk mengubah konstitusi demi menunda Pemilu 2024, termasuk manuver dari perusahaan sawit sebagaimana yang diduga anggota DPR RI Masinton Pasaribu.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini memandang manuver perusahaan sawit merupakan suatu kejahatan serius apabila dugaan Masinton benar adanya.
"Kalau benar kabar dari Masinton P, perusahaan sawit sponsori penundaan Pemilu, duitnya buat bayar sidang MPR untuk ubah konstitusi maka ini kejahatan sangat serius," kata Hidayat seperti dikutip dari Twitter @hnurwahid atas izin darinya, Senin (25/4/2022).
Baca Juga: Sebut Pengekspor Minyak Goreng Untung Berlipat, Cak Imin: Masa Mikirin Negara Gak Mau
Hidayat menegaskan bahwa MPR menolak manuver-manuver jahat tersebut. Ia sekaligus meminta Kejaksaan Agung yang sebelumnya menetapkan sejumlah tersangka mafia minyak goreng untuk melanjutkan penyelidikannya perihal dugaan Masinton.
"MPR menolak keras manuver dan aksi jahat itu. Mestinya Kejagung segera usut tuntas dan hukum keras," ujarnya.
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu, mengatakan, adanya isu penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden karena pihak oligarki kapital atau kaum pemodal sudah merasa nyaman dengan kondisi hari ini.
"Nah ramai-ramai umpama persoalan penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden ini kepentingan itu, kaum modal tadi mereka sudah nyaman dengan situasi begini. 'Ini kita perpanjang dong nambah periode dong' gitu," kata Masinton dalam agenda diskusi dengan tajuk "Bergerak Bersama Membangun Negeri", di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2022).
Menurut Masinton, bagi kaum pemodal atau oligarki kapital sangat mudah untuk memuluskan keinginan untuk penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Berita Terkait
-
Pimpinan DPR Harap Larangan Setop Ekspor Minyak Goreng Tak Berlaku Terlalu Lama
-
Ungkit Ucapan Masinton PDIP soal Perusahaan Sawit Diduga Sponsori Gerakan Tunda Pemilu, MPR: Kejagung Harus Usut Tuntas!
-
Sebut Pengekspor Minyak Goreng Untung Berlipat, Cak Imin: Masa Mikirin Negara Gak Mau
-
Sindiran Pedas Cak Imin Ke Pengusaha Soal Larangan Ekspor Migor: Untung Sudah Berlipat, Masa Mikirin Negara Saja Gak Mau
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India