Ratu kecantikan dan 'pahlawan perang' memotong jalan menuju puncak
Bahkan sebelum terjun ke dunia politik, reputasi Ferdinand Marcos didasarkan pada penipuan.
Dia mengaku sebagai "pahlawan perang paling berjasa di Filipina", yang telah dianugerahi tiga medali tentara AS dari Perang Dunia II.
Tapi meski Marcos bertugas di Angkatan Bersenjata AS di Filipina, Komisi Sejarah Nasional negara itu kemudian menyatakan bahwa kisah kepahlawanannya "penuh kebohongan."
Imelda Marcos berasal dari keluarga besar pemeluk Katolik, menempuh pendidikan yang baik dan bekerja di Bank Sentral Filipina.
Pada tahun 1953 ia mengikuti kontes kecantikan Miss Manila tetapi tidak menang.
Dia bertemu Marcos pada tahun berikutnya di Kongres Filipina, di mana dia sudah menjadi anggota parlemen dan sepupunya adalah ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebelas hari kemudian, mereka menikah.
Setelah Marcos terpilih sebagai presiden pada tahun 1965, ia menjadi terkenal karena pengeluarannya yang selangit sebagai ibu negara Filipina.
Dalam satu perjalanan ke luar negeri pada tahun 1983, ia diperkirakan menghabiskan A$9,5 juta dalam 90 hari, termasuk A$14.150 untuk seprai, A$58.000 untuk piring saji yang terbuat dari perak murni dan A$611.000 untuk permata dari Cartier.
Baca Juga: Filipina di Bawah Cengkraman Kekuasaan Dinasti Politik
Dalam film dokumenter Netflix baru-baru ini tentang hidupnya, Imelda Macros mengatakan pengeluaran seperti itu sangat penting agar dia bisa menjadi ibu negara yang sempurna.
"Saya harus berdandan dan mempercantik diri karena orang miskin selalu mencari bintang di kegelapan malam," jelasnya.
Pemerintahan 21 tahun Ferdinand Marcos terkenal karena korupsi, pemborosan dan kebrutalannya.
Saat dia dan keluarganya hidup mewah dari dompet negara, ekonomi Filipina mandek, jurang pendapatan antara kaya dan miskin membengkak dan ribuan lawan politiknya disiksa atau dibunuh.
Pada tahun 1972, ketika batas dua masa jabatannya hampir berakhir, Marcos mengumumkan darurat militer dan kemudian mengamandemen konstitusi untuk memungkinkan dia tetap berkuasa tanpa batas waktu.
Sebuah pesawat dari Manila sarat dengan berlian dan uang tunai
Kisah-kisah tentang hari-hari terakhir Marcos yang bergejolak dalam kekuasaan dan pelarian mereka ke pengasingan sangat legendaris.
Berita Terkait
-
Wakil Presiden Sara Duterte Dimakzulkan, Bongbong Marcos: Mereka Harus Mengakui...
-
Presiden Marcos Bantah Terlibat Pemakzulan Wapres Sara Duterte
-
Akankah Sara Duterte Lengser? Senat Filipina Akan Putuskan Nasib Wapres
-
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Dimakzulkan atas Dugaan Korupsi dan Ancaman Terhadap Presiden
-
Marcos Halangi Pemakzulan Wapres Duterte: "Buang-buang Waktu!"
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangan Dicabut, Eks Dirut Pertamina Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM PT OPM