Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Taufik Basari menyambut baik imbauan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait kebijakan work from home (WFH) bagi ASN dan pegawai swasta untuk mengurai kemacetan pada arus balik mudik Lebaran 2022. Lantaran itu, Taufik mengimbau agar masukan dari Kapolri bisa ditindaklanjuti lebih lanjut.
Taufik juga menilai, permintaan dari Kapolri tersebut tepat, lantaran adanya perkiraan arus balik yang lebih padat karena banyak penduduk mengejar untuk masuk kantor pada 9 Mei 2022.
"Dengan membagi waktu gelombang arus balik, diharapkan dapat mengurai kemacetan yang diperkirakan akan pasti terjadi. Saya mengusulkan imbauan ini bahkan harus ditindaklanjuti lebih lanjut," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/5/2022).
Taufik berharap mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta, terutama di Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang bisa menindaklanjuti dengan membuat kebijakan masing-masing dikoordinasi oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
Kebijakan itu bisa dilakukan dengan mempertimbangkan pembagian sektor, tugas dan fungsi mana yang diharapkan dapat bekerja di rumah atau jarak jauh (WFH) dan mana yang diminta untuk bekerja di kantor secara fisik (WFO).
Sementara, untuk bagian pelayanan publik di pemerintahan ataupun swasta seperti pelayanan administrasi, perbankan, kesehatan dan sebagainya, Taufik menilai tetap harus menerapkan bekerja dengan kehadiran fisik (WFO).
Sedangkan, jenis tugas tertentu lainnya yang memungkinkan dilakukan secara daring atau online bisa dengan WFH.
"Dengan catatan WFH ini bukan berarti menambah hari libur melainkan bekerja dan melaksanakan tugas di daerahnya masing-masing yang seluruhnya dimaksudnya untuk membuat kelancaran arus balik," jelasnya.
Lebih lanjut, Taufik juga mengungkapkan kalau kerja sama semua pihak membantu pemerintah dan kepolisian untuk mengurai potensi kemacetan saat ini sangat diperlukan.
Baca Juga: Instansi Pemerintah Disarankan Terapkan WFH Bagi PNS Untuk Urai Kemacetan Arus Balik Lebaran 2022
"Tahun ini memang terdapat peningkatan jumlah pemudik dikarenakan banyak diantara pemudik yang sudah menunda selama dua tahun tidak mudik akibat pendemi covid19. Sehingga tanpa adanya kebijakan yang progresif, sulit untuk menghindari parahnya kemacetan arus balik tahun ini."
Sebelumnya diketahui, Listyo Sigit Prabowo menginginkan pemberlakuan WFH, baik itu untuk instansi pemerintah (ASN) maupun swasta. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi kemacetan arus balik Lebaran 2022.
Usulan tersebut dilatarbelakangi karena pergerakan arus mudik pada Lebaran 2022 sangat besar. Bahkan dari catatan Jasa Marga, terdapat 1,7 juta kendaraan yang keluar dari kawaasan Jabodetabek. Ini terjadi dari H-10 hingga H-1 lebaran.
Jumlah tersebut bahkan jauh lebih tinggi ketimbang mudik Lebaran 2019 lalu. Terdapat kenaikan sampai 9,5 persen kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek. Situasi ini menimbulkan kemacetan pada arus mudik lalu.
Nah, ketika arus mudik sudah macet, hal sama berpotensi terjadi pada arus balik. Pada Lebaran 2022, arus balik diprediksi mulai terjadi pada Jumat (6/5/2022) hingga Minggu (8/5/2022) nanti.
Untuk menghindari penumpukan pada hari yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun meminta pemberlakukan WFH selama sepekan lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri