Suara.com - Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr hampir dipastikan akan menjadi presiden Filipina berikutnya, 36 tahun setelah ayahnya digulingkan dari kekuasaan dan kemudian mengasingkan diri ke Amerika.
Bongbong Marcos yang menggandeng Sara Duterte sebagai wakil presiden sejauh ini sudah unggul telak dalam pemungutan suara yang resminya akan diumumkan di akhir Mei.
Kombinasi Bongbong dan Sara yang merupakan putri presiden Filipina saat Rodrigo Duterte memang sudah difavoritkan untuk menang dan ini berkat kepopuleran keluarga Marcos di kawasan utara negeri itu dan kekuatan keluarga Duterte di bagian Selatan.
Saingan mereka dalam pemilu kali ini adalah Wakil Presiden saat ini Leni Robredo yang dalam pemungutan suara saat ini berada di tempat kedua, dan mantan petinju Manny Pacquiao berada di tempat ketiga.
Selama kampanye, yang lebih banyak dijual adalah nama keluarga dan bukan kebijakan, dan para pengamat mengatakan melihat sejarah keluarga Marcos selama ini dengan Amerika Serikat mungkin akan membuat Bongbong lebih berpaling ke China.
Bagaimana Bongbong melepaskan noda korupsi dari namanya
"Bongbong" adalah anak kedua dan anak laki satu-satunya dari keluarga Ferdinand Sr dan Imelda Marcos dan berusia delapan tahun ketika ayahnya pertama kali mencalonkan diri jadi presiden di tahun 1965.
Setelah menjalani pendidikan di sekolah elit di Inggris, Bongbong menduduki jabatan politik pertama kali di usia 23 tahun dengan menjadi wakil gubernur di provinsi Ilocos Norte, beberapa tahun setelah ayahnya berkuasa.
Dalam waktu bersamaan, dia juga belajar di Sekolah Bisnis terkenal di Amerika Serikat Wharton di Pennsylvania namun tidak berhasil menyelesaikan pendidikannya di sana.
Masing-masing anak keluarga Marcos diberi rumah mewah di Manila dan juga vila untuk liburan musim panas.
Baca Juga: Dinasti Pemimpin di Filipina: Mengapa Keluarga Marcos Begitu Kontroversial?
Ketika korupsi keluarga Marcos terbongkar dan keluarganya harus menjalani pengasingan ketika ayahnya digulingkan di tahun 1986, mereka berhasil menjarah kekayaan negara senilai miliaran dolar.
Ketika kembali ke Filipina setelah ayahnya meninggal dalam pengasingan di Hawaii, Bongbong segera kembali terjun ke dunia politik.
Dan sekarang setelah bertahun-tahun kemudian, tampaknya banyak warga Filipina sudah melupakan apa yang pernah dilakukan keluarga Marcos sebelumnya terkait korupsi.
"Banyak pendukung Bongbong Marcos tahu dan mengakui bahwa Bongbong Marcos dan keluarganya telah menjarah aset pemerintah Filipina namun mereka tetap mendukungnya," kata pengamat politik Robin Garcia.
Dr Garcia mengatakan Bongbong tidak saja mendapat banyak dukungan dari warga miskin di negeri itu, namun juga dari kalangan kelas menengah dan yang lebih makmur.
"Jadi itu berarti kriteria yang mereka gunakan untuk memilih, perampokan atau korupsi bukanlah faktor besar," katanya.
Berita Terkait
-
Jelang Hadapi Persib Bandung, Kadek Agung Fokus Asah Penyelesaian Akhir
-
Ramon Tanque Janji Terus Bekerja Keras Demi Cetak Gol Perdana untuk Persib Bandung
-
Napoli Amankan Kemenangan Tipis atas Lecce, Kokoh di Puncak Klasemen Serie A
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Imbang Lawan Atalanta, AC Milan Gagal Geser Napoli dari Puncak Klasemen
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045