Suara.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyoroti kemenangan PT Bertiga Mitra Solusi dalam tender pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR dengan penawaran tertinggi, yakni Rp43,5 miliar.
Formappi menilai proses tender hanya dilakukan untuk formalitas belaka lantaran sejak awal pemenangnya sudah ditentukan.
"Rangkaian proses dan tahapan tender sejak pendaftaran hingga seleksi akhir seolah-olah hanya pengantar untuk kemenangan PT Bertiga Mitra Solusi. Terbatasnya peserta yang bersaing memperebutkan proyek pengadaan gorden membuat PT Bertiga Mitra Solusi terpilih jadi pemenang," kata Peneliti Formappi Bidang Pengawasan M. Djadijono secara daring, Kamis (12/5/2022).
Padahal lanjut Djadijono, ada dua perusahaan pesaing yang sempat mengajukan penawaran di proses tender dengan harga yang lebih murah. Seharusnya tawaran dengan harga lebih murah itu bisa menjadi pertimbangan dalam setiap tender untuk kemudian ditetapkan sebagai pemenang.
Tetapi yang terjadi dalam tender pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR justru sebaliknya.
Djadijono menambahkan keraguan atas kualitas proses tender semakin menguat karena pasca pengumuman pemenang muncul temuan mengenai profil perusahaan pemenang. Dalam profilnya, PT Bertiga Mitra Solusi diketahui merupakan perusahaan dengan kualifikasi di bidang IT.
"Kejanggalan-kejanggalan ini tentu semakin menguatkan kecurigaan atas kualitas pelaksanaan tender. Sangat mungkin tender pengadaan gorden hanya formalitas. Pemenang tender sesungguhnya sudah ditentukan sebelum tender terlaksana," ujar Djadijono.
"Dengan kata lain peluang terjadinya kongkalikong untuk mencari keuntungan dari anggaran pengadaan gorden bisa saja dijelaskan melalui sejumlah kejanggalan sepanjang tahapan tender yang digawangi Kesekjenan DPR," tandasnya.
Diketahui, lelang tender gorden DPR RI mendadak viral dan menjadi sorotan publik, pasalnya dalam pelaksanaanya ada kejanggalan. Dari 49 peserta yang mengikuti lelang, PT Bertiga Mitra berhasil menjadi pemenang lelang.
Baca Juga: Bikin Sakit Hati Dan Malu Wakil Rakyat, Banggar DPR Minta Pengadaan Gorden Rp 43,5 Miliar Dibatalkan
Adapun anggaran yang disediakan oleh DPR RI untuk melakukan pergantian gorden di 505 rumah dinas adalah sebesar Rp 48,7 miliar. Pergantian gorden tersebut untuk rumah dinas DPR RI yang berada di Kalibata, Jakarta Selatan.
Namun, yang menjadi janggal adalah ketika 49 peserta tender tersisa hanya 3 perusahaan. Namun, dari ketiga perusahaan tersebut, yang memenangkan tender adalah perusahaan yang menawarkan nilai lebih tinggi.
Melansir dari laman lpses.dpr.go.id dijelaskan bahwa, PT Bertiga Mitra sebagai pemenang lelang tender pengadaan gorden dengan penawaran Rp 43.577.559.594,23. Namun penawaran itu termasuk tinggi dibandingkan dengan 2 perusahaan lain yang tersisa.
Seperti dari PT Sultan Sukses Mandiri yang menawarkan harga hanya Rp 37.794.795.705,00. Sementara itu, perusahan kedua yang menawarkan lelang dengan harga rendah adalah PT. Panderman Jawa dengan tawaran Rp 42.149.350.236,00.
Penyebab lain lelang tender ini menjadi sorotan publik adalah meski sebenarnya pelaksaan lelang ini diumumkan secara terbuka kepada publik, namun tidak dijelaskan mengenai jenis goden apa yang hendak dibeli.
Publik pun masih belum menemukan jawaban atas hal tersebut. Belum lagi, dalam beberapa waktu lalu Indonesia sedang dilanda pandemi COVID-19, dan harus memangkas banyak anggaran dengan alasan kesehatan.
Berita Terkait
-
Bikin Malu, PDI Perjuangan Minta Anggaran Gorden Rumah Dinas DPR RI Senilai Rp 43,5 Miliar Dibatalkan
-
Desak Pengadaan Gorden DPR Dibatalkan, PSI Usul Anggota Dewan Ganti Sendiri Gorden Pakai Ongkos Pribadi
-
Bikin Sakit Hati Dan Malu Wakil Rakyat, Banggar DPR Minta Pengadaan Gorden Rp 43,5 Miliar Dibatalkan
-
Bilqis Sukses Tumbangkan Peringkat 1 Dunia, Puan Maharani: Capaian yang Luar Biasa!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya