Suara.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, mengaku miris dengan masih adanya kejadian seorang bayi usia dua tahun di Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jalarta Barat yang mengalami gizi buruk. Kenneth mempertanyakan kinerja Pemprov DKI.
Kenneth mengatakan, bayi tersebut sudah mengalami gizi buruk sejak bulan April 2022 lalu. Namun, saat ini Dinas Kesehatan DKI sudah melakukan penanganan setelah mendapatkan laporan.
Ia mengaku miris karena di kota besar seperti Jakarta masih terjadi kejadian anak mengalami gizi buruk. Padahal, jika dibandingkan dengan Provinsi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah yang terbanyak.
"Ini peristiwa yang sangat dramatis dan sangat miris, sekelas kota besar seperti Jakarta masih ada seorang balita yang mengalami gizi buruk. Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi jika pemimpinnya fokus dalam memperhatikan warganya," ujar Kenneth dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).
Selain itu, Kenneth juga menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan ini.
Mantan Mendikbud itu disebutnya malah masih saja membanggakan Jakarta International Stadium (JIS) dan Formula E di saat masih ada bayi yang mengalami gizi buruk.
"Yang paling dramatis, Anies masih berani dan tidak malu membanggakan JIS dan Formula E, tapi rakyatnya masih ada yang kekurangan gizi. Anies tidak fokus untuk kesejahteraan masyarakat dan tidak perduli kepada warganya," tuturnya.
Menurutnya saat ini masih banyak keluarga yang menderita karena mengalami keterpurukan ekonomi karena pandemi Covid-19. Banyak orang tua yang jadi tidak bisa memenuhi nutrisi buah hatinya karena masalah ekonomi.
Menurut Kent-sapaan akrab Hardiyanto Kenneth, banyak faktor yang membuat banyaknya balita di Jakarta menderita gizi buruk, salah satunya faktor ekonomi yang mendera keluarga saat Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kesedihan Calon Jamaah asal Bengkalis Tiga Kali Batal Haji: Sudah Tak Ada Lagi Air Mata
"Nutrisi yang kurang diberikan kepada balita ini akan memiliki dampak negatif yang sangat panjang. Hal ini secara otomatis akan mengakibatkan balita di DKI Jakarta rentan terkena penyakit," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta pada 2020, jumlah balita yang memiliki kekurangan gizi sebanyak 6.047 balita.
Dalam kasus gizi buruk, wilayah Jakarta Timur menyumbang kasus balita gizi kurang tertinggi, yaitu sebanyak 1.826 kasus, dibandingkan wilayah DKI Jakarta lainnya seperti Jakarta Selatan 803 balita, Jakarta Pusat 989 balita, Jakarta Barat 1.823 balita, dan Jakarta Utara 498 balita.
Berkenaan dengan kasus bayi gizi buruk di Jakbar, Kenneth mempertanyakan kinerja dari Camat dan Lurah Kalideres yang seharusnya menyadari lebih cepat masalah ini. Dinas Kesehatan tidak bisa disalahkan karena bergerak setelah mendapatkan laporan.
"Saran saya Camat dan Lurah Kalideres harus bertanggung jawab dan harus dievaluasi kinerjanya, kalau perlu di copot dari jabatannya karena tidak becus bekerja, masa ada yang kena gizi buruk di wilayahnya, mereka gak tau?" pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan
-
'Mangkir Berjamaah?' 4 Saksi Korupsi Digitalisasi SPBU Kompak Absen dari Panggilan KPK
-
Kalah Praperadilan, Kubu Nadiem 'Sentil' Hakim Cuma Hitung Alat Bukti Tidak Uji Substansi
-
Tragis! Mahasiswa Unpad Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Mobil Hangus Terbakar
-
Dorong Pengembangan Energi Hijau, Pemda Bengkulu Dukung PLN Kembangan PLTP Hululais & Kepahiang
-
Tak Akan Kunjungi Israel, Ternyata Begini Agenda Asli Presiden Prabowo Usai KTT Perdamaian Gaza
-
Wajib Lapor via Aplikasi, Kegiatan Reses Anggota DPR Akan Diawasi Langsung oleh MKD
-
Kontak Senjata Pecah di Kiwirok, OPM Bakar Sekolah hingga Dipukul Mundur Aparat!
-
Jokowi Bicara Blak-blakan, Ungkap Perannya dalam Mendukung dan Bekerja Keras untuk PSI