Suara.com - Massa dari elemen Partai Buruh dan serikat lainnya akan merayakan puncak Hari Buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2022) hari ini. Hanya saja, puluhan ribu massa aksi yang turun pada hari ini akan menggelar aksi unjuk rasa terlebih dahulu di depan Gedung DPR RI.
Pantauan Suara.com di Stadion Utama GBK, polisi telah menyiagakan pengamanan. Salah satunya menurunkan mobil barracuda dan raisa (pengurai massa).
Sejumlah kendaraan tersebut terparkir di Zona 10 GBK. Selain itu, terdapat pula mobil ambulans yang telah bersiga.
Tidak hanya itu, terdapat pula sejumlah motor trail milik anggota Brimob Polri. Massa buruh yang tidak bergerak ke Gedung DPR RI terpantau sudah memadati kawasan GBK.
Rata-rata massa aksi mengenakan kaos berwarna oranye dengan tulisan 'Partai Buruh'.
Atisipasi Penyusup
Terkait perayaan hari buruh hari ini, polisi telah menyiagakan pengamanan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satunya adalah menghidari adanya penyusup. Nantinya, polisi akan bersiaga di beberapa pintu masuk dan akan melakukan pemeriksaan secara ketat.
"Di pintu ring 2, ada 8 pintu masuk di sini pintu A sampai dengan H itu akan kita lakukan pemeriksaan, tentunya kita berharap juga ini tidak dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok lain yang memang yang bukan buruh," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin di kawasan, GBK, Sabtu (14/5/2022).
Terhadap kegiatan hari ini, Komarudin berharap berjalan dengan lancar. Dia menyebut, pihaknya akan memastikan massa tidak membawa senjata tajam hingga senjata api nantinya.
"Dan tentunya juga kita berharap bahwa aktivitas di dalam nanti bisa berjalan dengan lancar, kita melakukan pemeriksaan terhadap pembawaan ataupun barang-barang bawaan seperti sajam, senpi. Kemudian juga miras termasuk juga mercon, dan sebagainya," jelasnya.
Baca Juga: Massa Buruh Geruduk Gedung DPR di Hari Libur
Berdasar pantauan Suara.com pada pukul 09.30 WIB tampak massa sudah menyemut berkumpul di depan Gedung TVRI. Nantinya mereka akan melakukan longmarch ke depan Gedung DPR RI untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa tersebut rencananya digelar mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Setidaknya mereka akan menyampaikan 18 tuntutan dalam aksi ini.
Terlihat aparat kepolisian juga sudah siaga mengawal jalannya aksi buruh tersebut. Sementara itu terlihat mobil-mobil bus hingga mobil pribadi berjejer di depan gerbang pemuda pintu masuk ke Stadion Utama GBK.
Nantinya usai melakukan aksi massa sedianya akan berkumpuk dan menggelar acara May Day Fiesta di Stadion Utama GBK.
Adapun 18 tuntutan massa aksi buruh di depan Gedung DPR RI yakni;
1.Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja;
2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas;
3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB;
4. Tolak upah murah;
5. Hapus outsourcing;
6. Tolak kenaikan pajak PPn;
7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran;
8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan;
9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria;
10. Stop kriminalisasi petani;
11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis;
12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS;
13. Pemberdayaan sektor informal;
14. Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja;
15. Driver Ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya;
16. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang;
17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih); dan
18. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Analisis Mantan BIN: Jokowi Minta Pertahankan Kapolri Sebagai Upaya Mengamankan Pintu Terakhir
-
Bantah Eksekusi Silfester Kedaluwarsa, Kejagung Minta Kuasa Hukum Bantu Hadirkan Kliennya: Tolonglah
-
Kasus Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Kembali Sita Aset Eks Dirut Iwan Lukminto
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V