Suara.com - Otoritas Palestina dan stasiun televisi al-Jazeera mengklaim Israel “secara sengaja” membunuh Shireen Abu Akleh. Pemerintah di Yerusalem awalnya menuduh militan Palestina, tapi lalu menawarkan investigasi bersama.
Ribuan warga memenuhi pusat kota Ramallah untuk mengantar iringan jenazah Shireen Abu Aklah, Kamis (12/5) kemarin.
Hampir semua mengenal wajahnya. Sejak lebih dari 25 tahun, wartawan senior al-Jazeera itu sudah tampil di televisi melaporkan dari berbagai medan perang di Timur Tengah.
Laporan terakhir Shireen dibuat di Kamp Jenin, Rabu (11/5) lalu, ketika meliput pertukaran senjata antara militan Palestina dan tentara Israel.
Sejumlah wartawan yang berada di lokasi kejadian, termasuk seseorang reporter yang tertembak di bagian kaki, mengatakan peluru datang bertubi-tubi dari arah pasukan Israel.
Tembakan tidak berhenti, meski Shireen, yang mengenakan rompi pers dan helm pelindung, sudah terbaring dengan luka di bagian leher.
Saling tuduh Israel dan Palestina Pemerintah di Yerusalem awalnya mengklaim peluru nyasar milik militan Palestina "kemungkinan besar” bertanggungjawab atas kematian sang jurnalis, kata Perdana Menteri Naftali Bennett, merujuk pada sebuah video yang menampilkan militan Palestina menembak secara membabi buta di sebuah sudut Kamp Jenin.
Namun, keterangan saksi mata dan analisa spasial sebaliknya mengindikasikan kebenaran klaim Palestina. Hanya beberapa jam setelah pernyataan Bennett, Menteri Pertahanan Benny Gantz mengakui tembakan bisa berasal "dari pihak kami.”
Sejak itu, Israel menawarkan investigasi gabungan kepada pihak Palestina, yang sudah ditolak Presiden Mahmoud Abbas.
"Kami beranggapan otoritas pendudukan Israel bertanggungjawab sepenuhnya atas pembunuhan Shireen Abu Akleh,” kata dia dalam sebuah pidato di televisi.
"Mereka tidak bisa menyembunyikan kebenaran dengan kejahatan ini,” tukasnya lagi.
Namun menurut hasil investigasi awal yang dirlis Jumat (13/5), militer Israel mengaku belum menemukan bukti yang konklusif soal sumber tembakan.
Ketegangan memuncak di Yerusalem
Jenazah Shireen dibawa dari Ramallah ke Yerusalem Timur, untuk dikebumikan di sebuah gereja di kota tua pada Jumat (13/5). Kepolisian Israel memprediksi prosesi pemakaman akan dihadiri oleh ribuan orang.
Suasana kian mencekam seiring penutupan jalan dan penambahan jumlah pasukan yang berjaga-jaga di sekitar kota tua Yerusalem.
Berita Terkait
-
Antara Keluarga dan Masa Depan, Dilema Tak Berujung Sandwich Generation
-
Derrick Michael Dipastikan Perkuat Indonesia di SEA Games 2025, Target Raih Medali
-
Buy or Bye: 6 Aksesoris iPad yang Wajib Dipertimbangkan sebelum Checkout
-
Wajib Coba! Tenya, Restoran Tempura Legendaris Jepang, Buka Gerai Kedua di Gandaria City
-
Dua Ganda Putra Bersua, Indonesia Pastikan Satu Tempat di Final Australia Open 2025
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional