Suara.com - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini keberatan atas komentar dari founder KedaiKOPI Hendri Satrio yang mencurigai adanya andil Istana di balik pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu.
Faldo lantas mengajak Hendri untuk berkeliling Istana dengan maksud tidak ada lagi yang berpikiran negatif terhadap Istana.
"Istana terus yang kena. Saya mau ajak Hensat (Hendri Satrio) jalan-jalan keliling Istana, kalau ada yang mau ikut, silahkan daftar sama Hensat. Biar tidak ada lagi cara pandang yang cenderung merusak pikiran kita soal tatanan bernegara," kata Faldo saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (17/5/2022).
Faldo kecewa karena Istana kerap menjadi sasaran tembak atas segala isu yang beredar. Padahal menurutnya, tugas dari pemerintah itu memastikan demokrasi bisa berjalan baik, melindungi hak setiap warga negara berkumpul, berserikat serta berpolitik.
Terkait dengan pertemuan Partai Golkar, PAN dan PPP yang membicarakan soal kemungkinan koalisi, Faldo menilai kalau situasi tersebut wajar apalagi menjelang Pemilu 2024. Dalam waktu yang sama, Istana memiliki tugas tersendiri di mana harus menjamin semua proses Pemilu 2024 bisa berjalan baik.
"Jelang pemilu, partai bikin komunikasi, ya memang begitu prosesnya. Lalu, maunya Istana apa? Memastikan semua proses berjalan sesuai dengan perundang-undangan dan konstitusi. Itu sumpah jabatannya," ujarnya.
Istana Kasih Arahan Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu?
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mempertanyakan, apakah Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan mendapat 'arahan' dari pihak istana untuk membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.
Hendri Satrio yang merupakan Founder KedaiKOPI itu mengatakan, pertanyaan itu cukup beralasan karena Golkar, PAN, dan PPP adalah partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.
"Pertanyaanya besar adalah, apakah ada arahan dari istana? Karena tiga-tiganya partai politik koalisi pemerintah. Satu di ujung tanduk, satu lagi baru ditinggal tokoh sentral, yang satu lagi enggak jelas arahnya ke mana," ujar Hendri dalam Polemik Trijaya 'Kasak Kusuk Koalisi Partai dan Capres 2024, Sabtu (14/5/2022).
Karenanya, Hendri menduga, bisa jadi pembentukan koalisi tersebut hanya untuk menyelamatkan tokoh atau partai politik.
Tak hanya itu, Hendri juga mempertanyakan pembentukan koalisi tersebut. Terlebih ada isu jabatan presiden tiga periode dan penambahan masa jabatan presiden yang pernah digulirkan dari menteri kabinet Jokowi.
"Tapi itu pertanyaaan terbesar, ini ada arahan dari Istana enggak sih? Saya ini selalu curiga sekarang, selalu ada arahan Istana. Sejak ada guliran isu tiga periode dan penambahan masa jabatan presiden itu."
Selain itu, Hendri mengaku deg-degan setiap ada pembentukan koalisi partai politik. Pasalnya, kata Hendri, setiap kali ada koalisi partai politik terbentuk, pasti ada skenario baru dalam perpolitikan Indonesia.
Ia mencontohkan, pilkada yang terjadi di Solo, Makassar dan beberapa lainnya di Indonesia. Menurutnya dalam Pilkada itu terdapat calon pura-pura.
Berita Terkait
-
Ogah Ambil Pusing Golkar, PPP dan PAN Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, Gerindra: Tak Perlu Diperdebatkan
-
PAN Yakin Erick Thohir, Ganjar Pranowo Hingga Presiden Jokowi Lirik Koalisi Indonesia Bersatu
-
Tanggapi Koalisi Indonesia Bersatu, Rocky Gerung: Etikanya Harus Keluar dari Kekuasaan
-
Begini Respon AHY Terkait Koalisi Indonesia Bersatu
-
Partai Golkar, PPP dan PAN Sudah Bentuk Koalisi Bersama, AHY Lebih Pilih Tidak Tergesa-gesa
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Gus Yazid Dijerat TPPU Rp20 M, Diduga Nikmati Uang Korupsi Tanah BUMD Cilacap
-
PNM Kembali Turun Langsung ke Aceh Tamiang, Salurkan Bantuan & Perkuat Proses Bangkit Pasca Bencana
-
Satgas Damai Cartenz Tangkap 45 Anggota OPM Sepanjang 2025, 15 Tewas Saat Melawan!
-
KPK Endus Aliran Dana Kasus Korupsi BJB ke Aura Kasih: Kami akan Cek
-
Keluh Kesah Penyelenggara Event di Jakarta Usai Aturan Kawasan Tanpa Rokok Terbit
-
Waspada! Teror Pohon Tua Tumbang di Jantung Jakarta, Motor dan Halte Hancur
-
Mutasi Besar-besaran Kejagung: Ini Daftar Lengkap 43 Kajari Baru, Cek Daerahmu!
-
Hari Kiamat Versi Ebo Noah Tak Terjadi, Publik Ghana Heran Sang "Nabi" Malah Pamer Mercedes-Benz
-
Tinjau Stasiun Tugu Yogyakarta, Menteri Arifah Fauzi Beri Dua Catatan Penting untuk PT KAI
-
Makan Bergizi Gratis Dimulai Serempak 8 Januari 2026, Simak Jadwal Persiapan dari BGN