Suara.com - Ketika menjadi ma’mum saat shalat, pastilah seorang ma’mum mengikuti gerakan sholat sang Imam. Ma’mum mengikuti dari takbiratul ihram hingga imam mengucapkan salam. Bagi beberapa orang, membaca doa dalam sholat hendaknya panjang pendeknya mengikuti imam. Berikut penjelasan saat menjadi makmum, sebaiknya membaca surat atau cukup mendengarkan imam saja.
Dilansir dari YouTube Majlis Islami yang menghadirkan narasumber Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa makmum mendengarkan bacaan imam ketika dibacakan. Bacaan itu mewakili Anda. Makmum sebaiknya diam saat Imam membaca surat. Bagian yang disimak ini ada yang diikuti oleh makmum yakni Al Fatihah. Seorang makmum wajib membaca Al Fatihah.
Namun ketika tidak dibacakan, maka makmum tetap membaca. Baik Al Fatihah dibaca atau tidak, Imam seharusnya memberikan kesempatan makmumnya untuk membaca dalam hati surat Al Fatihah. Alasannya yakni membaca Al Fatihah saat sholat hukumnya adalah wajib. Teknisnya, imam akan memberi sedikit jeda saat membacakan surat Al Fatihah.
Jika makmum tidak sempat membaca Al Fatihah karena sudah rukuk maka langsung rukuk saja. Kejadian ini kerap terjadi kepada makmum masbuk. Ketika jamaah sudah rukuk, ia baru bergabung dan tidak sempat membaca Al Fatihah. Ini tidak apa-apa. Makmum tersebut langsung rukuk. Ini sudah dihitung satu rekaat.
Berkaitan dengan surat pendek, imam kadang membaca dengan sir. Ada dua pendapat, makmum boleh hanya membaca surat Al Fatihah karena yang dimintakan hanya Surat Al Fatihah atau diulang Al Fatihahnya. Kedua, makmum boleh membaca surat pendek yang mempermudah sholat sambil menunggu imam rukuk. Makmum langsung mengikuti saja gerakan imam. Tidak ada masalah terhadap perbedaan tersebut. Pada pokoknya, yang terpenting adalah membaca surat Al Fatihah.
Demikian kesimpulan terkait wajib tidaknya membaca surat saat menjadi makmum. Sebagai imam atau makmum wajib membaca surat Al Fatihah. Imam wajib memberikan jeda agar per ayat bisa dibaca oleh makmum. Namun tidak berlaku bagi makmum masbuk. Makmum yang masbuk datang ketika jamaah rukuk, maka ia diperbolehkan langsung rukuk dan telah dihitung satu rekaat. Ia diperbolehkan dari takbiratul ihram langsung mengikuti gerakan rukuk.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Ledakan Mengguncang Masjid di SMA 72 Jakarta Utara, Benda Ini Diduga Jadi Pemicunya?
-
Imam Shamsi Ali Baca Al-Fatihah Sebelum Nyoblos Zohran Mamdani di Piwalkot New York, Ini Alasannya!
-
UIN Walisongo Gelar Salat Ghaib dan Doa Bersama Usai Musibah 6 Mahasiswa KKN
-
Dikira Istimewa, Ini Fakta Pin Garuda Merah yang Dipakai Yai Mim
-
Makin Panas! Sahara Laporkan Yai Mim atas Dugaan Pelecehan Seksual dengan Alat Bukti
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional