Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim, masyarakat Indonesia memiliki antibodi yang sangat baik dalam menangkis penyebaran virus Covid-19. Hal ini menyusul keputusan Presiden Joko Widodo yang mengizinkan masyarakat untuk membuka maske di ruangan terbuka.
Budi menjelaskan kalau saat ini masih ada beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Taiwan dan China yang mengalami kenaikan kasus akibat adanya penyebaran varian baru yakni Omicron BA.2. Varian baru tersebut juga sudah masuk ke Indonesia dan India.
Meski sudah masuk, namun penyebaran varian BA.2 tidak membuat kasus Covid-19 di dalam negeri meningkat.
"Berbeda dengan negara-negara lain seperti China dan Amerika, kita tidak mengamati adanya kenaikan kasus yang tinggi dengan adanya varian baru. Jadi relatif Indonesia dan India imunitas dari masyarakatnya terhadap varian baru sudah relatif cukup baik," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5/2022).
Hal tersebut berdasarkan data hasil sero survei yang dilakukan pemerintah untuk melihat kadar dari antibodi yang ada di masyarakat khususnya di Jawa-Bali. Pada sero survei yang dilakukan pertama kalinya, hasil menunjukan sebanyak 93 persen masyarakat sudah memiliki antibodi.
Sebagai catatan, antibodi itu berasal dari vaksinasi maupun hasil infeksi. Sero survei kemudian kembali dilakukan oleh pemerintah sebelum masa mudik Lebaran 2022.
"Ternyata naik dari 93 persen menjadi 99,2 persen, ini disebabkan kombinasi sekali lagi karena adanya percepatan dari vaksinasi, tapi juga penularan Omicron yang jauh lebih tinggi dari Delta. 20 persenan di atas di atas Delta," ujarnya.
"Sehingga banyak masyarakat kita yang tertular. Sehingga memiliki antibodi yang berasal dari infeksi," tambahnya.
Selain itu, Budi juga menuturkan kalau rata-rata kadar antibodi masyarakat terus meningkat. Kalau melihat hasil tersebut, Budi menilai kalau masyarakat Indonesia bukan hanya memiliki antibodi yang tumbuh lebih banyak, tetapi juga kadarnya naik lebih tinggi.
Baca Juga: Satgas Tegaskan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir Meski Boleh Buka Masker di Luar Ruangan
"Hasil riset di seluruh dunia menunjukkan bahwa kombinasi dari vaksinasi ditambah dengan infeksi membentuk apa yang di kalangan sains disebut super immunity. Jadi kekebalannya atau kadar antibodinya itu tinggi dan bisa bertahan lama," ucapnya.
Dengan demikian, pemerintah melakukan pengubahan pada kebijakan penanganan pandemi Covid-19, salah satunya ialah membolehkan masyarakat membuka masker di ruangan terbuka. Hal tersebut juga menjadi kebijakan pemerintah dalam melakukan transisi dari pandemi ke endemi.
"Itu merupakan salah satu bagian dari program transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi ke kondisi endemi."
Boleh Buka Masker di Luar Ruangan
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan bagi masyarakat yang berada di ruang terbuka dan tidak padat orang, diperkenankan untuk tidak menggunakan masker. Hal tersebut dikarenakan penanganan pandemi Covid-19 di tanah air yang semakin terkendali.
"Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker. Sehinggga masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," kata Jokowi dalam video pernyataan pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
-
Buntut Peristiwa Kalibata, Kuasa Hukum Korban Sampaikan Surat Terbuka ke Prabowo dan Puan
-
Jelang Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Ajukan 3 Tuntutan ke Polda Metro
-
Api Mengamuk di Pasar Kramat Jati, Pedagang Rugi Besar Barang Dagangan Baru Turun Ludes Terbakar
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam