Suara.com - Nama Safa memang tengah trending di media sosial Twitter. Hal ini terkait dengan persoalan Safa yang disebut mencemarkan nama baik salah satu anggota Idol Kpop.
Safa bahkan diancam dilaporkan ke polisi dan ayahnya terancam diturunkan jabatannya dari kepolisian jika tak mau menulis permohonan maaf dengan materai.
Kronologi
Media sosial diramaikan dengan perseteruan fans anggota boyband asal Korea Selatan, NCT.
Safa yang juga merupakan fans NCT dinilai menghina salah satu anggota NCT sebagai penyebab anggota favoritnya (bias) di NCT sakit.
Akibat cuitannya, Safa dibuatkan forum Space di Twitter oleh fans-fans lain untuk mendiskusikan persoalan tersebut.
Dalam space, Safa kemudian diminta untuk membuat permintaan maaf di atas materai dengan ditanda tangani orang tuanya. Ia juga diminta membuat video permohonan maafnya.
Safa menolak membuat video maupun tanda tangan orangtua karena menurutnya itu melanggar privasi. Hal tersebut yang membuat beberapa anggota space marah.
Bahkan anggota bernama akun Berflowerrr menyatakan bahwa ia akan membawa persoalan Safa yang dinggap menghina idolanya ke meja hijau.
Baca Juga: Viral Bocah Dorong Paksa Adiknya dari Perosotan Tinggi, Rekaman Tuai Pro Kontra
Menurut Berflowerr Safa melanggar UU ITE karena dianggap menghina salah satu anggota NCT.
"Saya udah panggil advokat saya, untuk bawa kasus ini ke meja hijau," ungkap seorang bernama akun Berflowerrr.
"Hati-hati dalam bermedia sosial ya, saya 29 tahun dan saya ini aktivis HAM," balasnya.
Backingan Dosen dari Parpol dan Keluarga Aparat
Tak hanya sebagai aktivis HAM, akun Berflowerrr menyatakan bahwa ia sudah berkonsultasi dengan dosennya yang merupakan ketua advokat Barlingmascakeb (Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan seorang kader Partai Golongan Karya (Golkar).
"Kamu lupa ya, dosen saya ini dia kader Golkar, kamu kalau meragukan dosen saya nih saya kasih nomor beliau," ujar akun Berflowerrr.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah