Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kalau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa saja dihentikan. Tetapi sebelum itu, pemerintah bakal menggelar rapat terlebih dahulu. Rapat itu disebutnya akan digelar pada akhir pekan ini.
Itu disampaikan Luhut usai menghadiri acara pengarahan dan evaluasi presiden untukaksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2022).
"Ya, (PPKM) bisa saja (dihentikan), tetapi kami nanti akan dengar, rapat dulu, mungkin hari Sabtu-Minggu kami akan rapat dengan para pakar, untuk nanti kami sarankan kepada presiden," kata Luhut.
Luhut juga mengungkapkan kalau semestinya tidak terburu-buru dalam menghentikan kebijakan PPKM. Meski ia melihat kasus Covid-19 sudah kian menurun.
"Karena sebenarnya angkanya juga sudah sangat rendah," ujarnya.
Tunggu Perintah Jokowi
Menteri Koordinator Pemberdayaan Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa nasib berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia mengamini kalau pandemi Covid-19 juga terus mengalami penurunan.
"Mengenai PPKM tentu saja kita dengan kondisi yang sudah semakin menurun ini kita tinggal menunggu perintah dari bapak presiden insyaAllah itu adalah akan dilakukan oleh bapak presiden," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (24/5/2022).
Oleh karena itu, Muhadjir meminta masyarakat untuk sabar menunggu hingga Jokowi menyampaikan soal akhir dari kebijakan PPKM tersebut. Tidak lupa, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap berusaha supaya kasus Covid-19 tidak lagi naik dalam waktu ke depan.
Terlebih sejauh ini pemerintah melihat enam variabel untuk penanganan Covid-19 menunjukkan hasil yang memuaskan.
Enam parameter tersebut terdiri dari tata kelola lalu lintas, pengendalian Covid-19, bahan pangan, ketersediaan bahan bakar dan booster vaksin. Muhadjir menyebut kalau parameter itu menunjukkan hasil yang memuaskan setelah momen mudik Lebaran 2022 berlangsung.
Ia menerangkan kalau proses mudik juga tidak menghasilkan kenaikan kasus Covid-19. Justru kasus Covid-19 disebutkannya malah kian menurun.
"Alhamdulillah sampai sekarang juga Covid-19 tidak mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan bahkan cenderung menurun."
Berita Terkait
-
15 Posisi Penting yang Dijabat Luhut Binsar Panjaitan di Era Jokowi, Terbaru Urus Minyak Goreng Jawa-Bali
-
Dishub Tambah Lokasi Ganjil Genap Jakarta Jadi 25 Ruas Jalan, Ini Daftarnya
-
Menko Luhut Binsar Panjaitan Turut Menangani Minyak Goreng, Netizen: Semua Urusan Dah
-
Kapan PPKM Indonesia Berakhir? Menko PMK: Kami Tinggal Tunggu Perintah Bapak Presiden
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional