Apakah ada bukti Rusia gunakan senjata laser di Ukraina?
"Sejumlah negara telah melakukan eksplorasi teknologinya dan menggunakan senjata jenis ini. Rusia merupakan salah satunya.Namun terkait kerahasiaan proyek semacam itu, kami tidak mengetahui status perkembangannya", papar Maarten Lörtzer, jurubicara TNO kepada DW.
"Kami tidak memiliki indikasi penggunaan laser, atau lebih tepatnya senjata laser di Ukraina. Tidak ada yang mengkonfirmasi hal ini”, kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah briefing kepada wartawan dalam sebuah kesempatan terpisah.
Senjata laser Rusia penangkal drone Ukraina?
Senjata laser, jika memang eksis di Ukraina, bisa membantu Moskow memerangi salah satu senjata yang paling ditakuti di Ukraina, yakni drone.
Dengan senjata drone tempur, militer Ukraina berulangkali berhasil menimbulkan kerugian besar pada militer Rusia.
Selain drone yang dikerahkan di Ukraina dipasok oleh negara-negara NATO, disebut-sebut Ukraina juga membuat drone tempur sendiri.
Wakil PM Rusia Borisov, dalam konferensi pekan lalu mengklaim, Zadira sudah berhasil menembak sebuah drone Ukraina dalam waktu hanya lima detik dari jarak kilometer.
Rusia juga mengklaim, dapat menggunakan senjata canggih itu untuk menghancurkan satelit militer, kamera mata-mata dan detektor.
Baca Juga: Angkatan Laut Amerika Sukses Uji Coba Senjata Laser Perontok Drone
Laser juga mampu membuat serdadu lawan mengalami kebutaan permanen. Namun, penggunaan senjata yang menyebabkan kerusakan atau cedera eksesif semacam itu, sudah dilarang dalam konvensi internasional dari tahun 1995.
Olok-olok "senjata pamungkas” Terkait klaim Rusia ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan bantahan dalam sebuah video yang ditayangkan lewat Twitter.
Ia mengatakan, ini merupakan indikasi sangat jelas, invasi gagal total. "Ini membuktikan, Kremlin ketakutan untuk mengakui kesalahan fatal telah dibuat di tatanan tertinggi negara dan militer Rusia”, ujar Zelenskyy.
Ia juga mengolok-olok pimpinan Rusia, karena terlihat mencari-cari "senjata pamungkas” dengan menunjuk pada propaganda yang dibuat Nazi Jerman saat perang dunia kedua, terkait senjata yang sama sekali tidak eksis, sebagai metode perang psikologis. (as/pkp)
Berita Terkait
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
Mengenal Program Studi Artificial Intelligence, Jalan Baru Menuju Karier Masa Depan
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Cerita di Balik Transformasi Dunia Logistik yang Makin Ramah Digital dan Lingkungan
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita