Suara.com - Para pengungsi asal Afghanistan masih tetap bertahan di belakang gerbang Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Kuningan, Jakarta Selatan, meski hujan turun pada Selasa (31/5/2022) siang. Mereka tetap akan berunjuk rasa sampai pihak UNHCR datang dan menjawab tuntutan para pengungsi.
"Kami akan bertahan sampai UNHCR menjawab tuntutan kami," kata salah satu pengungsi bernama Kemran (20) di lokasi.
Tuntutan para pengungsi masih serupa dengan serangkaian aksi sebelumnya, yakni meminta segera dikirimkan ke negara ketiga atau negara penerima suaka pengungsi. Dalam hal ini, Kemran juga menyebut Pemerintah Indonesia tidak peduli dengan para pengungsi.
"Pemerntah Indonesia tidak peduli. Kami sudah lebih 10 tahun hanya menunggu saja, tidak ada yang menjawab. Sudah 17 pengungsi sudah bunuh diri dan tidak ada yang mau tahu. Kami demo, UNHCR harus dengar suara kami," beber dia.
Pantauan Suara.com massa yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, hingga perempuan dan pria dewasa berlindungan pada spanduk tuntutan agar mereka tidak basah oleh hujan. Massa juga ada yang berlindung menggunakan payung -- bahkan ada yang rela basah-basahan.
Sang orator tetap memegang pengeras suara dan mengajak massa aksi untuk tetap berteriak. Hal itu kemudian diikuti massa aksi yang masih bertahan di lokasi.
"UNHCR, UNHCR, Wake up. Wake up," teriak orator dan kemudian diikuti massa.
"We are human, we are human. Help us, help us," sambungnya.
Massa mulai berkumpul di lokasi sejak pukul 10.00 WIB dan memulai unjuk rasa pada pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Hujan Deras Mengguyur Kuningan, Massa Pengungsi Afghanistan Tetap Aksi di Kantor UNHCR
Para peserta aksi yang turun ke jalan juga beragam. Mulai dari anak-anak, ibu-ibu, hingga perempuan dan pria dewasa. Massa aksi juga membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan tuntutan yang mereka suarakan.
Misalnya, "UNHCR WAKE UP", "10 YEARS ENOUGH", hingga "UNHCR & IOM! STOP KILLING REFUGEES GRADUALLY". Orator dari massa aksi juga menyampaikan tuntutan lewat pengeras suara.
Sejumlah personel dari Polsek Metro Setiabudi dan security gedung UNHCR turut melakukan pengamanan.
Unjuk rasa yang digelar pengungsi Afganistan bukan kali pertama, sebelumnya mereka juga sudah menggelar aksi. Pada 19 Januari dan 31 Maret 2022 lalu mereka juga menggelar unjuk rasa di depan Kantor Amnesty Internasional Nasional.
Tuntutannya meminta agar lembaga tersebut mendesak UNCHR mengirimkan mereka ke negara ketiga.
Berita Terkait
-
DPR Ungkap Fakta Terbaru Tambahan Biaya Haji Rp1,5 Triliun: Sudah Tak Bisa Nego dengan Arab Saudi
-
Hujan Deras Mengguyur Kuningan, Massa Pengungsi Afghanistan Tetap Aksi di Kantor UNHCR
-
Tak Lolos Seleksi Calon Bintara Polri karena Disebut Buta Warna, Fahri Akhirnya Mengadu ke DPR
-
Resmi Dilaporkan Ke MKD Terkait Kasus Penganiayaan, Benny K Harman Disebut Sudah Beri Penjelasan Awal
-
Kembali Berunjuk Rasa di Jakarta, Puluhan Imigran Afghanistan Minta Kejelasan Nasib: UNHCR Wake Up!
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Ibu-ibu di Sumut Lebam Dihajar Sekuriti Toba Pulp Lestari, PDIP Ancam Bentuk Pansus Agraria
-
2 Kelompok Masyarakat Ngadu ke Fraksi PDIP DPR, Keluhkan Kerusakan Lingkungan dan Konflik Tanah
-
Tok! MK Tegaskan Seluruh Pekerja Tak Wajib Bayar Tapera
-
Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian
-
Korsleting Listrik Picu Kebakaran di Taman Sari, 6 Warga Luka dan Ratusan KK Terpaksa Mengungsi
-
Babak Baru Kematian Misterius Diplomat Arya Daru: Keluarga Diduga Diteror, LPSK Siapkan Perlindungan
-
Sepanjang 2025, Pemerintah Konsisten Jaga Tarif Listrik Stabil untuk Lindungi Daya Beli Rakyat
-
'Tugasmu Menjamin, Bukan Memungut!': Tamparan Keras MK untuk Logika Tapera Pemerintah
-
Lanjutan Tepuk Sakinah, Kemenag Kini Luncurkan GAS Nikah: Apa Itu?
-
Misteri Hilangnya Mahasiswa UI Terungkap: Ternyata Malu karena Skripsi Belum Beres