Suara.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih pada Selasa (31/5/2022). Pertemuan itu untuk membahas beberapa persoalan, termasuk keterlibatan Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik.
"Yang paling penting bagi kami, di samping situasi di Ukraina, adalah situasi di kawasan kami," kata Ardern kepada media Selandia Baru pada konferensi pers di Washington.
"Kami akan mendorong Amerika Serikat untuk benar-benar melanjutkan dan memperkuat keterlibatan di kawasan kami (Indo-Pasifik), termasuk keterlibatan ekonomi, yang sangat penting bagi kawasan kami," ujarnya.
Beberapa pekan terakhir Selandia Baru mengungkapkan keprihatinannya mengenai pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik sehingga pertemuan itu menjadi lebih penting, menyusul kabar Beijing telah menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.
Diketahui, China berusaha mengembangkan pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik dan Menteri Luar Negeri Wang Yi saat ini berada di Tonga sebagai bagian dari tur di kawasan Pasifik.
Selain bertemu Biden, PM Selandia Baru mengatakan bahwa ia dijadwalkan bertemu dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan koordinator AS untuk Indo-Pasifik Kurt Campbell.
"Ini bukan tentang pengumuman. Ini bukan tentang inisiatif baru. Ini sebenarnya tentang hubungan," kata Ardern.
Dia mengunjungi AS sebagai bagian dari delegasi perdagangan yang mempromosikan Selandia Baru dan bisnis. Ia juga menyampaikan pidato untuk acara kelulusan di Universitas Harvard.
Selandia Baru dan AS adalah teman dekat tetapi pertemuan Ardern dengan Biden tertunda setelah Ardern dinyatakan positif COVID-19 pada awal Mei.
Baca Juga: Presiden Biden Tuding Rusia Coba Hilangkan Budaya Dan Identitas Rakyat Ukraina
Tiga anggota delegasi Ardern kini juga dinyatakan positif COVID. (ANTARA)
Berita Terkait
-
BTS Tiba di Amerika Serikat, Ketemu Joe Biden Bahas Kejahatan Kebencian Anti-Asia
-
Presiden Biden Tuding Rusia Coba Hilangkan Budaya Dan Identitas Rakyat Ukraina
-
Ke AS Temui Presiden Joe Biden, BTS Diskusikan Soal Atasi Diskriminasi
-
BTS Akan Bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden Kejahatan Kebencian Anti-Asia
-
Penembakan Massal di Texas: Keluarga Korban Sesalkan Respons Polisi dan Desak Tindakan Nyata
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan