Suara.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menilai bahwa bangsa Indonesia memiliki tugas untuk terus merawat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pasalnya, beragam ancaman menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia, termasuk soal adanya ideologi lain.
Surya Paloh tidak menyebut aliran pemikiran yang dimaksud. Namun, menurut penjelasannya, aliran pemikiran itu ialah yang kerap membawa harapan hingga ke kehidupan selanjutnya.
"Ancaman lain yang tidak kalah pentingnya adalah tawaran-tawaran baru, pikiran-pikiran baru yang menyatakan aliran pemikiran itu jauh lebih berarti, jauh lebih bermanfaat," kata Surya saat menyampaikan pidatonya dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang bertajuk Kita Pancasila, Pancasila Menjawab Tantangan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2022).
"Bahkan bisa diyakini dipastikan untuk mempersuasi masyarakat, kehidupan yang bukan hanya di dunia tetapi hari besok, hari penantian, hari akhirat nanti, dipastikan terjamin dengan aliran-aliran pemikiran yang seperti itu," sambungnya.
Surya Paloh menganggap adanya tawaran ideologi di luar Pancasila tersebut bukan hanya menjadi sebuah permasalahan semata, tetapi sudah termasuk ke dalam sebuah ancaman bagi kelanjutan kehidupan bangsa Indonesia. Ia lantas mengatakan kalau ancaman itu bukan menjadi tanggung jawab negara-negara lain, melainkan bangsa Indonesia sendiri.
Pancasila dianggap Surya Paloh sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam etnik, suku dan agama. Ia menganggap kalau Pancasila itu sejatinya harus dipercayai sebagai ideologi bangsa yang terus dibutuhkan sampai kapan pun.
Surya Paloh sendiri ingin kalau nilai-nilai Pancasila bisa tertanam khususnya kepada anak-anak muda sebagai penerus bangsa.
"Percayalah, tidak ada dasar filosofis yang lebih indah, yang lebih baik dalam tingkatan yang lebih universal seperti apa yang kita miliki hari ini dengan dasar ideologi kebangsaan yang kita miliki yang bernama Pancasila," ungkapnya.
"Tugas kita untuk merawat, menjaganya, tugas kita untuk mencamkan, membawa ini menjadi soul yang ada pada diri kita bukan hanya sekedar retorika, bukan hanya sekedar aksesoris."
Baca Juga: Dipuji Rising Star oleh Surya Paloh, Erick Thohir: Saya Pembantu Presiden
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Profil Rohmat Marzuki, Kader Loyal Gerindra dari Magelang Geser Adik Ipar Haji Isam dari Wamenhut
-
Resmi Dilantik jadi Menpora, Ingat Lagi Sederet 'Dosa' Erick Thohir di PSSI
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP
-
Beda Jauh dari Mahfud, Kenapa KPU Tak Cantumkan Pendidikan Terakhir Gibran?
-
Kursi Menteri BUMN Kini Kosong, Erick Thohir: Nanti Ada...
-
Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Angga Raka Prabowo Tembus Rp 33 Miliar