Suara.com - Ketua Panitia Kerja Pengawasan Vaksin Covid-19 Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit pengadaan Vaksin Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Melki menjelaskan, pihaknya banyak sekali mendapat catatan-catatan bahwa data terkait pengadaan vaksin yang disajikan oleh Kemenkes tidak konsisten dengan rapat-rapat sebelumnya.
"Ada permintaan untuk kita mengecek data-data yang memang kalau cermati dari rapat pertama, ini antara sesama Kementerian dan Lembaga bisa berbeda, bahkan antara Kementerian yang sama atau Ditjen yang sama," kata Melki.
Usulan untuk meminta BPK mengaudit laporan pengadaan Vaksin Covid-19 oleh Kemenkes ini sudah disampaikan ke pimpinan DPR untuk diteruskan ke BPK.
"Tadi juga ada usulan kami akan meminta laporan BPK yang ada maupun catatan rapat dari teman-teman panja itu akan menjadi bagian dari surat panja kepada BPK RI melalui pimpinan DPR," ucap politisi partai Golkar ini.
Melki menyebut, data yang disampaikan Kemenkes dalam rapat kerja bersama Panja Pengawas Vaksin ini tidak bisa dibahas karena berbeda versi.
"Apakah dalam perencanaan atau salah ketik dapat diperbaiki jangan sampai salah seperti ini, kalau dilihat lebih lanjut tidak ada kesamaan antara data kemarin dan hari ini," tegasnya.
Dia mencontohkan, menurut Dirjen Farmalkes mulai bulan Mei 2022 tdk lagi menerima donasi vaksin. Sedangkan Menurut Menkes masih akan datang lagi donasi vaksin sebesar 50 juta sampai dengan Desember 2022.
"Mana yang benar?"
Baca Juga: Anggota DPR Ramai-Ramai Desak Kemenkes Patuhi Putusan MA Soal Vaksin Covid-19 Halal
Vaksin Zifivax dan Vaksin Merah Putih sudah masuk dalam Keputusan Menteri Kesehatan dan Surat Edaran Dirjen P2P Kemenkes tentang Jenis Vaksin dalam vaksinasi program. Namun belum ada kepastian kapan dan berapa yang akan dibeli oleh Kemenkes.
Dia juga menyinggung putusan Mahkamah Agung bagi pemerintah untuk menyediakan vaksin Covid-19 halal, namun hingga saat ini masih menggunakan vaksin haram yang dimaklumi karena kondisi darurat dalam program vaksinasi Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh di DPR! Polda Metro Jaya Akan Pastikan Tertib