Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan kenaikan harga tiket naik ke struktur Candi Borobudur. Terkait keputusan ini, menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Hal tersebut membuat sejarah Candi Borobudur menarik untuk disimak.
Adapun harga tiket terbaru naik ke Candi Borobudur yang akan diberlakukan bagi wisatawan lokal sebesar Rp 750.000 per orang. Sementara, untuk turis mancanegara dikenai 100 US dollar atau Rp 1.443.350 per orang. Sementara untuk pelajar 5000 rupiah.
“Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar Rp750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 ribu rupiah saja. ” tulisnya dalam akun Instagram pribadinya pada Sabtu (4/6/2022).
Luhut menyampaikan bahwa kenaikan harga tiket naik ke struktur Candi Borobudur ini diberlakukan demi membatasi jumlah pengunjung. Pembatasan ini, merupakan upaya konservasi Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia.
Atas wacana tersebut, lantas mematik respon masyarakat. Kebanyakan dari mereka menilai bahwa tarif yang ditetapkan untuk wisatwan lokal yakni Rp. 750 ribu terlalu tinggi. Sebelumnya, untuk masuk dan menikmati keindahan bangunan candi para wisatawan hanya dipatok Rp. 50 ribu rupiah saja untuk wisatawan domestik dewasa.
Melihat keniakan harga tiket naik ke situs warisan budaya dunia tersebut, lantas apa sebenarnya hal yang menarik dari Candi Borobudur? Simak sejarah singkatnya berikut.
Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan peninggalan dinasti Syailendra yang didirikan oleh penganut agama Budha Mayahan. Bangunan candi ini pertama kali dibentuk pada abad ke-8 Masehi. Adapun tujuan dibangunnya candi ini yaitu untuk memuliakan raja-raja Syailendra (775-850 M) yang bersatu kembali dengan dewa yang menjadi asal mereka.
Berdasarkan sejarah yang berkembang di tengah masyarakat, Candi Borobudur dibuat oleh seseorang yang bernama Gunadarma. Candi ini dibangun dalam lima tahap. Berikut ini penjelasan mengenai tahapan pembangunannya:
Baca Juga: Kemendikbudristek Buka Data Kenapa Candi Borobudur Harus Segera Diselamatkan
1. Tahap Pertama (780 Masehi)
Pada awalnya, bangunan candi dikerjakan di atas bukit. Dengan cara sebagin puncak bukit diratakan dan pelataran diperluas. Seperti yang telah diketahui sebagian besar bangunan Candi Borobudur dibangun dengan menggunakan batu andesit. Namun ternyata tidak semuanya.
Proses pembangunan bukit menggunakan tanah yang dipadatkan dan ditutupi dengan batu. Struktur batu yang digunakan untuk pembangunan ini mirip dengan cangkang telur. Sisa bagian bukit kemudian ditutup dengan struktur batu lapis demi lapis. Awal dari pembangunan candi disusun menyerupai bangunan piramida berundak.
2. Tahap Kedua dan Ketiga (792 Masehi)
Pada tahap kedua, ditambah dua undukan berbentuk persegi meliputi pagar langkan dan satu undak melingkar di atasnya. Pada bagian undak memiliki stupa tunggal yang berukuran besar.
Sementara, pada tahap ketiga terjadi perubahan rancangan bangunan. Bagian undak atas lingkaran dan stupa tunggal induk dibongkar. Stupa kemudian diganti tiga undak lingkaran, sementara stupa-stupa kecil lainnya dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak. Stupa besar diletakkan pada bagian tengah.
Berita Terkait
-
Kemendikbudristek Buka Data Kenapa Candi Borobudur Harus Segera Diselamatkan
-
Dirjen Kebudayaan Tegaskan Kenaikan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Bukan Usul Kemendikbudristek
-
3 Alasan Kenapa Tiket Borobudur Naik Menjadi Rp 750 Ribu, Jangan Salah Paham, Simak Penjelasannya
-
DPR Minta Pemerintah Pikirkan Solusi Lain Batasi Kunjungan di Candi Borobudur, Bukan justru Naikan Harga Tiket
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750 Ribu, Luhut Bakal Kaji Ulang Supaya Bisa Turun
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!