Suara.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menelusuri asal usul kepemilikan bahan peledak hingga senjata api lengkap dengan pelurunya yang ditemukan pada sebuah bangunan di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan rumah tersebut sudah tak dihuni sejak tahun 2001. Menurutnya, pemilik rumah yang berinisial DKH mengaku rumah itu sebelumnya dihuni oleh saudaranya.
"Sehingga kami nanti akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan, sehingga kami tahu dari mana sumber bahan material ini," kata Ibrahim seperti dilaporkan Antara, Selasa (7/6/2022).
Dia menjelaskan, penemuan sejumlah barang berbahaya itu berawal dari DKH yang ingin merenovasi bangunan tersebut. Namun petugas yang merenovasi, menurutnya menemukan barang mencurigakan di sebuah rak.
"Dari informasi tersebut dilaporkan kepada intel, dan dicek, setelah dilakukan pengecekan, bahwa betul itu merupakan bahan peledak," katanya.
Setelah itu, polisi mengerahkan tim Gegana dari Brimob Jawa Barat untuk mengamankan barang-barang tersebut. Kemudian barang itu pun dibawa ke Markas Brimob Polda Jawa Barat untuk dinonaktifkan.
Dari penemuan itu, ia mencatat ada sejumlah bahan peledak yang kondisinya sudah mencair, detonator, senjata api laras panjang berkaliber 7,62 mm, dan ribuan peluru tajam.
"Kami lakukan pendalaman lebih detil lagi, sehingga kita bisa mengetahui sumber dan asal usul material itu. Sampai sekarang belum ada hubungan dengan teroris," katanya.
Sebelumnya, polisi menemukan barang-barang berbahaya itu pada Senin (6/6) sekitar pukul 20.30 WIB. Selanjutnya polisi langsung mengisolasi bangunan di Jalan Asia Afrika itu guna mengamankan lokasi. (Antara)
Baca Juga: Kronologis Penemuan Bahan Peledak TNT dan Senjata Api di Bangunan di Jalan Asia Afrika Bandung
Berita Terkait
-
Kronologis Penemuan Bahan Peledak TNT dan Senjata Api di Bangunan di Jalan Asia Afrika Bandung
-
Temuan Bahan Peledak dan Senjata Api di Asia Afrika Bandung, Polisi: Jumlahnya Agak Banyak
-
Pria di Majalengka Ancam Ledakkan Bom di Bank, Tim Penjinak Bahan Peledak Diterjunkan
-
Diteror Bom Lewat Email, Tim Jibom Polda Metro Tak Temukan Bahan Peledak di Kedubes Belarus
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026
-
Lewat Aklamasi, Budi Arie Lanjut Pimpin Projo 2025-2030
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir