Baru-baru ini, ramai diperbincangkan pemberhentian stasiun Gambir untuk melayani kereta api jarak jauh (antar kota). Pada tahun 2025 mendatang, Stasiun yang terletak di Jl. Medan Merdeka, Jakarta Pusat ini akan difungsikan sebagai stasiun KRL Commuter Line.
Kabarnya, stasiun Gambir yang pada awalnya melayani KA jarak jauh akan digantikan oleh Stasiun Manggarai, yang dijadikan sebagai stasiun sentral di Jakarta ketika proses revitalisasinya selesai.
Stasiun Manggarai rencananya akan menjadi pusat pelayanan KA jarak jauh KRL, dan juga KA bandara.
Pensiunnya Stasiun Gambir untuk melayani KA jarak jauh ini menjadi perbincangan, hal tersebut tidak terlepas dari sejarah panjang yang dimiliki Stasiun Gambir itu sendiri.
Lalu, seperti apa sejarah dari Stasiun Gambir tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Seperti diketahui, Stasiun Gambir berlokasi di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Penamaan Stasiun Gambir ini diambil dari nama seorang Letnan Belanda yang juga merupakan keturunan Prancis, bernama Gambier.
Mengutip dari situs KAI, awal mula pendirian Stasiun Gambir ini bermula dari gagasan yang dicetuskan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, J.J. Rochussen pada tahun 1846.
Saat itu, Rochussen mengusulkan pemerintah untuk membangun jalur kereta api dari Batavia (Jakarta), menuju Buitenzorg (Bogor). Setelah dilakukan peninjauan selama kurang lebih dua dekade, gagasan tersebut akhirnya direalisasikan.
Baca Juga: KRL Commuter Line Direncanakan Bisa Berhenti di Stasiun Gambir, Ini Kata KAI
Stasiun Gambir resmi dibangun pada tahun 1864 oleh perusahaan kereta api swasta bernama Nederlandsch Indisch Spoorweg Maatschapij (NISM).
Pada awal dibangun, Stasiun Gambir hanya berbentuk stasiun kecil atau halte yang diresmikan pada 15 September 1871, bersamaan dengan pembangunan Halte Koningsplein sebagai perhentian di Weltevreden.
Kemudian NISM membangun pemberhentian baru di Weltevreden pada 1884, yaitu Stasiun Weltevreden yang letaknya tidak jauh dari Halte Koningsplein.
Hal tersebut kemudian membuat stasiun tersebut lebih banyak berperan, terlebih dalam melayani perjalanan kereta jarak jauh seperti Surabaya dan Bandung.
Dimulai dari tahun 1913, Stasiun Weltevreden sempat mengalami beberapa kali renovasi bangunan. Pemerintah kerap mengubah gaya bangunan, hingga melakukan revitalisasi untuk memperbesar dan memperpanjang atap stasiun.
Pada tahun 1937, Stasiun Weltevreden berganti nama menjadi Stasiun Batavia Koningsplein, yang saat ini dikenal sebagai Stasiun Gambir. Pada saat itu, stasiun ini disebut-sebut sebagai stasiun yang paling aktif di Hindia Belanda.
Berita Terkait
-
KRL Commuter Line Direncanakan Bisa Berhenti di Stasiun Gambir, Ini Kata KAI
-
5 Fakta Menarik Stasiun Gambir, Usianya Sudah Lebih dari 1,5 Abad
-
PT KAI: Stasiun Gambir Tetap Layani Penumpang Kereta Jarak Jauh
-
Beredar Kabar Bakal Pensiun, KAI Pastikan Stasiun Gambir Masih Tetap Layani KA Jarak Jauh
-
4 Fakta Menarik Stasiun Manggarai, Menyimpan Kisah Mistis 'Kereta Hantu Manggarai'
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!