Suara.com - Sebagai situs warisan dunia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) memikirkan cara menyeimbangkan antara konservasi dan pemanfaatan Candi Borobudur. Salah satunya dengan Upanat.
Upadat merupakan sandal. Pengunjung Candi Borobudur diwajibkan pakai sandal jika naik ke atas stupa Borobudur.
Hal itu dijelaskan Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Hetty Herawati.
Pemakaian upanat merupakan sebuah proteksi pengunjung yang akan naik ke atas candi dibekali dengan sandal khusus yang bisa melindungi candi dari keausan.
"Salah satu misi kami membuat sebuah keseimbangan antara konservasi dan pemanfaatan. Langkah awal adalah membuat upanat (sandal) bagi pengunjung yang akan naik candi," katanya di Magelang, Selasa.
"Beberapa tahun lalu sejak ada kajian mengenai upanat sesungguhnya kami sudah banyak berdiskusi dengan tim Balai Konservasi Borobudur (BKB), kami akan terus mendukung dan mendorong pengembangan upanat," katanya usai pembukaan Workshop Penyiapan Bahan Upanat di Balkondes Tuksongo.
Pemakaian sandal mendukung konservasi. Selain itu pembuatan upanat juga upaya untuk menggerakkan ekonomi setempat.
Nantinya upanat ini diproduksi oleh masyarakat dari desa-desa di sekitar Borobudur.
"Hari ini kami menyambut baik adanya workshop pembuatan upanat yang diikuti masyarakat dari 20 desa di sekitar Borobudur," katanya.
Baca Juga: Balai Konservasi Borobudur Setuju Kunjungan ke Candi Borobudur Harus Dibatasi, Ini Alasannya
Ia menyampaikan kajian dilakukan oleh BKB, pelatihan juga oleh BKB bekerjasama dengan TWC.
Sekarang ini tahapannya menyiapkan produk, melatih masyarakat dari 20 desa di Kecamatan Borobudur.
Hetty menuturkan sebelum digunakan sebagai alas kaki bagi pengunjung yang naik Candi Borobudur perlu konsistensi dan komitmen dari volume produk dan standarisasi kualitas.
"Dua hal tersebut penting maka harus dilakukan workshop dan pelatihan terus-menerus sampai mendapatkan yang memang bagus, karena kami ingin memberikan yang terbaik bagi pengunjung," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi Sandal Recovery Run Terbaik, Kualitas Premium untuk Pemulihan Kaki Instan
-
Inilah Rekomendasi Sandal Lari Barefoot dr.Tirta, Lari Lebih Ringan Tanpa Sepatu
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna
-
7 Produk Skechers yang Lagi Diskon di Sports Station, Mulai Rp200 Ribuan Saja
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka