Suara.com - Polsek Ciledug mencokok empat orang yang berasal dari dua kelompok terkait kasus perampasan ponsel genggam yang menyasar anak kecil di kawasan Ciledug, Kota Tangerang. Kejadian penjabretan ini bahkan sampai viral di media sosial lantaran korban sampai terseret karena mempertahankan ponsel genggamnya.
Video terkait aksi penjambretan ini sebelumnya viral di media sosial usai diunggah akun Instagram @viralciledug. Dalam keterangannya disebut terjadi di Jalan H. Sapri , Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Senin (6/6/2022) lalu.
Kapolsek Ciledug Kompol Noor Meghantara mengatakan dua kelompok itu beraksi di waktu yang berbeda. Korban yang menjadi sasaran dalam kasus ini juga berbeda.
"Tentunya pada pengungkapan ini kami mengamankan dua kelompok yang berbeda. Kami amankan empat orang. Satu yang kejadian pada pukul 12.30 WIB pada hari itu, kemudian yang satunya pukul 14.00 WIB, ini kelompok yang berbeda," kata Noor kepada wartawan, Sabtu (11/6/2022).
Noor mengatakan, penangkapan berlangsung di kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada hari ini. Dalam giat tersebut, polisi juga menembak salah satu pelaku lantaran berusaha melarikan diri.
"Kami sempat pada saat mau mencari barbuk, tersangka sempat berusaha melarikan diri sehingga kita lakukan tindakan tegas dan terukur," beber dia.
Dari penangkapan tersebut, polisi turut menyita sejumlah barang bukti seperti sepeda motor yang digunakan dalam beraksi. Meski demikian, polisi belum merinci identitas para pelaku yang ditangkap dalam giat kali ini.
Noor menyampaikan, keempat pelaku dari dua kelompok yang berbeda itu kerap beraksi dan menyasar anak kecil dan perempuan. Alasannya, korban anak dan perempuam tidak bakal melakukan perlawanan.
"Karena mereka yakin baik itu wanita atau anak-anak tidak ada perlawanan, sehingga dia akan lebih leluasa dan dia lebih yakin untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut," kata Noor.
Baca Juga: Cerita Pemilik Kalapuaq Kopi yang Awalnya Tak Suka Kopi
Noor menjelaskan, dua kelompok jambret tersebut tidak saling mengenal. Satu kelompok disebut baru sekali beraksi dan satu kelompok lagi sudah berkali-kali menjambret ponsel genggam.
"Dari hasil pengembangan dia juga melakukan tindak pidana yang sama di empat lokasi lainnya dan sesuai hasil pemeriksaan, para pelaku ini melakukan aksinya sejak tahun 2019," jelas Noor.
Terhadap keempat pelaku, polisi menggunakan Pasal 365 KUHP dan atau pasal 80 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 9 tahun dan maksimal 12 tahun penjara.
Viral
Dalam video terlihat, pelaku berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor. Mereka menggunakan modus berpura-pura membeli di warung yang dijaga oleh korban.
"Tak lama kemudian ada dua orang pura pura beli, pas melihat ada kesempatan pelaku langsung rebut handphone korbannya".
Berita Terkait
-
Viral Aksi Jambret HP di Ciledug: Pura-pura Jajan Incar Anak-anak di Gang, Korban Terseret hingga Luka-luka
-
Cerita Pemilik Kalapuaq Kopi yang Awalnya Tak Suka Kopi
-
Belasan Kali Beraksi, Jambret HP di Kebon Jeruk Keranjingan Judi Slot
-
Viral Jambret di Joglo, Korban Ogah Lapor Polisi: Laporan Juga Belum Tentu Ketemu HP-nya
-
Baru Bebas Penjara, Ojol di Padang Jambret HP Pelajar
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Surabaya Gelontorkan Rp42,7 Miliar Bonus untuk Atlet Porprov Jatim 2025
-
Mantan Anggota BIN Ungkap Dugaan Rekayasa Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Sebut Ada Upaya Perbaiki Citra
-
Gempa M 7,6 Guncang Mindanao, Filipina Beri Peringatan Tsunami hingga ke Indonesia
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 Oktober 2025: Peringatan Dini BMKG dan Info Lengkapnya
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Menu MBG di SMPN 281 dan SMAN 62 Jaktim Dikeluhkan, Telur Mentah dan Sayur Beraroma Tidak Sedap
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi