Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir ini masih terbilang rendah dan terkendali.
Wiku mengatakan seperti itu setelah membandingkan dengan data kasus harian Covid-19 di negara lain. Indonesia per 11 Juni 2022 naik 574 kasus, sementara Malaysia naik 1.709 kasus, Thailand naik 2.474 kasus, Singapura naik 3.128 kasus, India naik 8.582 kasus, dan Australia naik 16.393 kasus.
"Dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar dibanding negara lainnya, jumlah kasus harian saat ini masih dapat dikatakan rendah," kata Wiku dalam jumpa pers, Selasa (14/6/2022).
Dia mengatakan, sampai saat ini belum bisa dipastikan penyebab pasti yang mengakibatkan kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
"Sampai dengan saat ini belum dapat disimpulkan penyebab pasti kenaikan terjadinya kenaikan kasus positif dan kasus aktif, namun beberapa potensi penyebab dapat diidentifikasi seperti mobilitas penduduk yang terus meningkat," ucapnya.
Hari ini, Satgas mencatat kasus positif COVID-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 930 orang pada Selasa (14/6/2022), sehingga total kasus positif Covid-19 mencapai 6.062.009 orang.
Angka penambahan kasus harian ini tertinggi sejak April 2022 lalu, hari ini juga ada tambahan sepuluh orang yang meninggal sehingga total menjadi 156.662 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan 548 orang yang sembuh sehingga total menjadi 5.900.049 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat turun 372 menjadi 5.298 orang, dengan jumlah suspek mencapai 4.030 orang.
Baca Juga: Waspada! Varian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Berpotensi Masuk ke Bandung
Berita Terkait
-
Satgas Belum Bisa Ungkap Penyebab Utama Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia
-
Kasus Positif Covid-19 Indonesia Tambah Hampir Seribu Orang, 5.298 Pasien Masih Dirawat
-
Ditemukan di Afrika Selatan, Ini Daftar Negara yang Terserang Omicron BA.4 dan BA.5
-
BPOM AS Mengumumkan Vaksin Pfizer Aman untuk Anak-Anak di Bawah 5 Tahun
-
Gejala, Penyebab dan Penyebaran Varian BA.4 dan BA.5 yang Buat Covid-19 Meningkat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh